57

2.3K 216 7
                                    

.


.


.

DUDUM

Di bawah mata Jinwoo dan Dokja terdapat kantung mata yang besar. Persephone tertawa melihat Mereka berdua yang tampak sangat lelah karena mengurus Ye-jun.

"Menyebalkan"gumam Dokja

"Kurasa Aku akan mengurungkan niatku untuk membuat banyak Anak"gumam Jinwoo yang terlihat sangat lelah

"Nyaaaa nyaaa waaaa" Baby Ye-jun malah terkikik kegirangan di gendongan Mamanya

"Huff, Dia selalu menangis di tengah malam dan enggan tidur lagi sampai pagi" ucap Dokja

"Hahaha, sudah menjadu resiko kalian yang sudah memiliki anak"

Dokja dan Jinwoo mendengus. Jinwoo melihay ke arah jam tangannya yang menunjukkan pukul 8 pagi.

"Ah Aku lupa, Aku ada meeting jam 9 nanti"

PLAK

"Kenapa masih disini hah? Ku pikir Kamu libur!"

Jinwoo yang tadinya meringis menjadi tertawa kecil merasa tak bersalah.

"Aku masih ingin bersamamu, hehe"

Lagi-lagi Dokja memukul lengan Jinwoo dan mengusirnya untuk bekerja.

"Pergi sana ke kantor mu! Pemimpin kok gak disiplin, mau kayak D** kamu hah? Kerjanya gak bener! Masa nanem padi maju ( So bakso!)"

"Iya iya ampun Sayang"

Dengan buru-buru, Jinwoo mengganti pakaian nya, mengambil kunci mobil dan mencuri ciuman di bibir Istrinya dan juga mencium pipi gembil anaknya.

"Aku berangkat"

"Ya hati-hati"

Jinwoo turun ke garasi lewat lift dengan santai. Ngapain buru-buru, kantornya ada deket, gak sampai 20 menit kek sampe. Makanya Jinwoo suka ngaret.

Persephone yang masih di sana menatap Dokja yang lagi ngajak Baby Ye-jun ngobrol. Dirinya tersenyum, Anak laki-laki yang selalu tersenyum kosong kini tersenyum indah dengan kebahagiaan di dalamnya.

Meskipun Dokja hanya anak angkatnya, Persephone tetap menyayanginya layaknya anaknya sendiri. Kehadiran Dokja membuatnya tidaj bersedih lagi karena Dia sendiri tidak bisa mengandung.

Sungguh sedih, tapi tidak apa. Semua terbayar kan dengan Dokja yang bahagia dan kehadiran Baby Ye-jun yang menggemaskan.

"Sayang, Aku harus kembali bekerja. Jaga dirimu baik-baik ya, kalau mau berbelanja hubungi Aku" Persephone mengedipkan satu matanya ke arah Dokja

"Iya Ma, hati-hati ya" Dokja mengangkat satu tangan Baby Ye-jun dan menggoyangnya seperti sedang melambaikan tangan 👋

"Da dah gitu Dek"

"Nyaaaa waaaa! Aaaaa!"celoteh Ye-jun

Persephone tertawa, Dia mencubit pelan pipi gembil Cucunya itu.

"Gemas sekali! AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)"

"Kumat" Gumam Dokja

.




.





.

"Fiuh...akhirnya beres juga"

Beberapa jam setelah Persephone pulang, Dokja berinisiatif untuk memberisihkan kamar nya, Azrea dan kamar bermain Ye-jun.

He Is MINE {JinwooxDokja} BxB (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang