51

2.1K 224 11
                                    

.






.




.


"Ahhh....disana~ Jinwoo" erang Dokja saat Jinwoo memijit punggung nya

"Sayang, bisakah Kau tidak mendesah?" Pinta Jinwoo yang daritadi menahan godaan tak langsung dari Dokja

Dokja menatap Jinwoo dengan tatapan bingung.

"Emang kenapa?" Volos Dokja

Jinwoo tersenyum tertekan, Dia menggelengkan kepalanya dan terus memijat punggung Dokja yang pegal-pegal.

Ngomong-ngomong, Dokja sudah keluar dari Rumah sakit satu bulan lalu. Dia selalu di jenguk oleh teman-temannya dan juga MANTAN nya di temani oleh Seolhwa.

Mereka juga sudah pindah ke sebuah Apartemen baru yang cukup luas di kota sebelah. Jinwoo menyerahkan Guild Ah-jin kepada Jinho sebagai pemimpinnya dan Hae In sebagai wakilnya.

Jinwoo sekarang memiliki perusahaan yang di hadiahkan oleh Wukong, Kakak Iparnya. Dia juga sedang belajar menjadi Seorang pengusaha sukses dari Wukong di bantu juga dengan Hades, Papa mertua.

Dokja sekarang menganggur, tidak di izinkan bekerja oleh Jinwoo dan Wukong. Mereka bilang begini

"Adikku yang manis Kamu tidak perlu bekerja, masih ada Kakak dan calon suami mu yang kaya raya Kau tau"-Wukong

"Sayang, jangan bekerja ya. Hartaku tidak akan habis"-Jinwoo

Ya seperti itu. Kembali ke cerita awal.

Dokja mengangkat bahunya, Dia tidak tau apa yang Jinwoo maksud. Dia acuh dan mulai membaca novel yang di belikan oleh Sooyoung sebagai ucapan selamat tinggal karena Dokja yang pindah ke kota sebelah.

"Jinwoo, apa Kau tidak menjemput Azrea?" Tanya Dokja

"Tidak, ada sopir yang menjemputnya. Setelah memijatmu, Aku harus mengerjakan tugas-tugas ku sebagai pemimpin perusahaan, sungguh melelahkan"

Dokja terkekeh, Dia mengecup pipi Sang calon suami.

"Semangat, calon Suamiku"

BLUSH

Muka Jinwoo memerah padam, Dia membatu dengan wajah merahnya itu. Dokja meninggalkan Jinwoo begitu saja ke kamar mandi.

RING




RING






RING


Suara telpon rumah membuyarkan lamunan Jinwoo, Dia kembali sadar dan mengangkat telpon itu.

"Bicara" dingin nya

"Maaf Tuan, Tuan muda Azrea ingin pergi ke toko buku. Apakah Tuan mengizinkannya?"

"Ya, kembali sebelum jam makan siang"

"Baik Tuan"

Jinwoo menutup telponnya, Dia pergi ke ruang kerjanya dan mulai bekerja dari rumah. Malas pergi ke kantornya, lebih baik di rumah di temani oleh Tunangan tercinta.

Beberapa jam berlalu Jinwoo bergempur dengan Laptop dan kertas-kertas sialan. Jinwoo mendengar suara ketukan dari luar.

"Masuklah"

Ceklek

Seorang Pria manis masuk kedalam dengan membawakan teh hangat dengan madu dan ada biskuit juga.

Dokja meletakkan nampan di atas meja dekat sofa, tidak terlalu jauh dari meja kerja Jinwoo.

Grep!

He Is MINE {JinwooxDokja} BxB (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang