28

3.6K 386 26
                                    


.

.

.

Dokja dan Azrea terkaget-kaget saat melihat patung es itu tiba-tiba muncul. Azrea mendekati patung itu, begitu dengan Dokja.

"Papa, Daddy"

Azrea menatap Dokja sembari merentangkan tangannya minta di gendong.

"Gendong"

Dokja menggendong Azrea dan terlihat sangat dekat wajah patung Papanya.

"Papa....Rea kangen Papa, Rea mau di peluk Papa" ujar Rea sembari mengelus pipi patung Papanya itu

Ada sedikit rasa iri di hati Dokja. Orang tua Azrea begitu sayang dengan Azrea, meski pada Akhirnya Mereka pergi meninggalkan Bocah itu selamanya.

"Mereka pasti bahagia di sana, Daddy bisa ketemu Papa lagi"

Dokja menatap Azrea yang tatapannya kosong. Tidak tidak, tatapan itu seperti tatapan saat Dia masih kecil yang hendak melakukan bunuh diri. Ia akan berusaha untuk merawat Azrea dengan benar supaya tidak senasib dengannya.

"Azre-"

"Bolehkah Aku memanggil mu Mama?"

Ucapan Dokja di potong dengan pertanyaan atau mungkin permintaan dari Azrea. Dokja sempat kaget dan juga agak ogah masa di panggil Mama. Yakali Dokja yang tamvan ini di panggil Mama.

Dokja ingin menolak untuk di panggil Mama, tapi ya....mata melas Azrea tidak bisa Dokja hindari. Ya...pasrah lah.

Dokja menghela nafasnya, Ia tersenyum pada Azrea dan mengelus kepalanya.

"Ya tentu saja....Kau adalah titipan dari Mereka yang harus ku jaga dengan baik, Aku akan selalu menganggap mu sebagai Anakku sendiri"

Azrea tersenyum, Dia memeluk Dokja yang sedang menggendong dirinya dan menangis di ceruk leher Dokja. Dokja mengerti perasaan Azrea sekarang, Dia butuh waktu untuk tenang.

Dokja menatap kedua patung itu lagi. Ia tersenyum dan pergi keluar hutan untuk menemui Kekasih dan Kakaknya.

.

.

┻┻︵¯\(ツ)/¯︵┻┻


'pegel banget, ni bocah di kasih makan apa sih berat banget' batin Dokja

Dokja udah capek banget jalan dari dalam hutan sana ke keluar hutan. Jaraknya lumayan jauh, apalagi Dia harus menggendong Bocah yang lagi turu. Mana berat banget, kan Dokja yang kurus kerempeng jadi pegel-pegel.

"Hufft, Jinwoo mana lagi nih. Ayangnya lagi kekusahan, Dia nya malah enggak ada"

Beberapa menit kemudian

"Ih capek banget, mana sih jalan keluarnya" gumam Dokja biar gak kedengeran sama Azrea

Tuhan mendengar Do'a Dokja yang sebelumnya. Dokja mendengar suara teriakan dari Lelaki yang Ia yakini sebagai Kekasihnya dan Kakaknya itu.

"Sini! Ups sial" Dokja langsung menutup mulutnya dan menoleh ke arah Azrea yang sama sekali tidak terusik, syukurlah

Jinwoo dan Wukong yang mendengar teriakan Dokja itu, Mereka langsung menuju ke sumber suara Dokja.

"Hyung!"

Jinwoo hendak memeluk Dokja tetapi kerah bajunya di tarik oleh Wukong.

He Is MINE {JinwooxDokja} BxB (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang