01 | Frustration

157K 6.6K 901
                                    

Hati-hati, perlahan Matheo membuka pintu kamar hotel di mana Keegan menginap selama mereka berada di Manhattan, New York City.

Baru saja pintu dibuka, kontan Matheo melotot sempurna. Ia menahan napas hingga seluruh wajahnya memerah. Rasanya ingin menjerit dan mencolok matanya sendiri karena sudah begitu lancang.

"P-Prince!" panggil Matheo terbata. Ia melangkah masuk namun dengan berjalan mundur.

Matheo berdiri tidak begitu jauh dari ranjang. Ia membelakangi Keegan yang masih tertidur dalam keadaan bertelanjang bulat.

Untung saja pria itu tidur dengan posisi telungkup, hingga bokong padat dan kerasnya saja yang sudah Matheo lihat.

Matheo tertegun. Bertahun-tahun ia bersama Keegan, ini kali pertama ia melihat bagian bawah tubuh Keegan yang ternyata seseksi dan sekokoh itu.

"Good morning, Prince. Waktunya bangun dan membersihkan diri," ujar Matheo. Menahan napas saat melihat sepasang heels berwarna merah jantung berada di dalam sana.

Dahi Keegan mulai mengernyit kecil. Perlahan-lahan ia membalikan tubuh, telentang dan tidak sengaja menoleh ke samping kiri. Ke arah cermin full body lalu kontan ia bangkit duduk dengan mata membulat.

Surai merahnya berantakan dan mata indahnya yang melotot tidak membuat pria itu kehilangan kadar ketampanannya. Ia semakin terlihat seksi dengan wajah ciri khas bangun tidur.

Cepat-cepat Keegan meraih selimut, menutupi tubuhnya hingga pada pinggang. Lalu betapa kacaunya Keegan ketika ia melihat beberapa lembar tissue yang kusut dan terdapat bercak darah di sana.

Melihat juga pada heels yang tadi sudah Matheo lihat. Membuka telapak tangannya sendiri, Keegan menahan napas ketika mendapatkan telapak tangannya yang membiru terdapat bekas gigitan.

Semakin menahan napas lagi saat merasa perih pada punggung dan ketika ia raba, ternyata ada beberapa luka lecet dan itu adalah bekas-bekas cakaran.

"Ssshh..." Keegan mendesis kecil. Ia memegang, meremas pelan pusakanya di dalam selimut yang terasa ngilu cukup sakit.

Matheo mengulum bibir. Ia tertunduk menahan tawa, mulai paham apa yang telah terjadi semalam.

"Sesuatu terjadi, Prince?"

Dada Keegan naik turun cepat. Napasnya memberat, wajah dan telinganya memerah lalu tiba-tiba ia jambak rambutnya sendiri.

"Se-semalam ... cepat siapkan pakaianku," titah Keegan. Dengan pikiran kacau panik ia turun dari ranjang. Cepat-cepat meraih handuk hotel dan ia lilit di pinggangnya.

Melewati Matheo hendak menuju kamar mandi, namun, sialnya bekas cakaran di punggung pria itu tertangkap oleh mata Matheo yang langsung melotot lagi dan mengulum bibir.

Benar sudah dugaannya.

"Ehem! Congratulations, Prince," timpal Matheo mendadak.

"Congratulations? Fo-for what?" tanya Keegan. Tidak mau berbalik badan namun langkahnya terjeda.

Rasanya ia ingin melompat, memanjat lalu merayap di dinding, menghantamkan kepalanya ke tembok, berguling-guling, membakar kamar hotel tersebut dan menghancurkan bola dunia ini.

BRUTAL ACCIDENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang