Rasanya Jepang memang cocok untuk orang-orang seperti Keegan yang memiliki rasa adab tinggi. Terlahir dari keluarga terhormat dan diterapkan budi pekerti tinggi sejak dini oleh sang ayah, Keegan pun berhasil tumbuh menjadi pria dewasa yang memilik rasa hormat, sopan juga segala santun yang baik.
Di kala pria dewasa itu menemani Thalia berbelanja, membeli bermacam-macam makanan ringan dimulai dari berbagai snack sampai es krim pun wisata jajanan khas Jepang di pinggir jalan, Keegan selalu saja membungkuk hormat dan memberi senyum tipisnya kepada semua orang.
Pria itu memberikan sapaan hormatnya kepada setiap orang yang melihatnya kala mata mereka berjumpa meski hanya sekilas.
Dengan pose khasnya yang menawan pun parasnya yang memesona, Keegan bahkan mampu membuat beberpa gadis-gadis kecil imut ingin berjabat tangan dengannya lalu gadis-gadis kecil tersebut berakhir salah tingkah seolah-olah telah memahami perasaan orang dewasa.
"Kau seperti publik figur, tahu. Orang-orang melihatmu dengan tatapan kagum," celetuk Thalia. Mereka sedang memesan beberapa tusuk sate cumi-cumi di kedai mini tepi jalan.
Keegan memainkan kedua alisnya. "Rasa hormat dan budi pekerti kita akan membuat kita terlihat menarik di mata orang-orang. Sekalipun kita asing, mereka akan memperlakukan kita dengan lebih hormat lagi, terlebih ini Jepang," jelas Keegan.
Siapa yang tidak tahu mengenai Jepang? Jepang ialah negara yang memiliki rasa hormat santun tertinggi di dunia.
"Ya, ya, ya, Tuan rambut merah. Kuakui didikan Ayahmu sangat berhasil," kekeh Thalia. Menyikut pinggang Keegan lalu mereka kompak terkekeh.
"Suami Nyonya memang menawan. Caranya berpose untuk memberi hormat saja sudah seperti para Pangeran dan anggota kerajaan yang kita lihat di film-film." Si pemilik kedai menyambung, tersenyum kagum kala sesekali melihat Keegan.
"Ck. Dia memang Pangeran Perseus, Bibi. Harusnya dia ini kupanggil Prince, tapi sayangnya aku lebih suka memanggilnya Tuan batu," terang Thalia. Menerima bungkus sate dari tangan si penjual.
"Dan kau Nyonya blender," tambah Keegan. Dicurinya satu kecupan pada pipi Thalia.
Keegan dan Thalia berpamitan untuk segera pergi. Tidak lupa Keegan pun memberi pose menawannya kepada si penjual tadi yang langsung saja tersenyum merekah, bow sembilan puluh derajat untuk membalas lelaki tersebut.
"Sekarang apa? Belanjaanmu sudah banyak, semua-semua sudah kau beli. Apalagi?" tanya Keegan.
Di tepi jalan mereka melangkah seiring. Berjalan kaki bersama banyaknya penghuni Tokyo yang sore itu mulai ramai memenuhi sudut kota. Dari para pelajar sampai orang kantoran yang baru saja menyelesaikan aktifitas sehari-hari mereka.
Lampu-lampu di segala sisi dan sudut pun mulai terang menyala menambah kesan aesthetic kota tersebut.
"Aku masih ingin jalan-jalan..." Thalia mengeluarkan jurus mautnya. Dia merengek lalu menyengir lucu, merayu Keegan agar mau menemaninya jalan-jalan lebih dulu.
Keegan menatap datar perempuan itu. "Terus saja kau keluarkan jurus andalanmu itu. Dasar cebol," cibir Keegan lalu Thalia tergelak. Memeluk Keegan yang kerepotan membawa semua kantung belanjaannya.
"I love you," ungkap Keegan. Lega rasanya bisa mengatakan kalimat keramat itu secara terang-terangan.
"Um." Thalia sengaja tidak ingin membalas. Dia asyik memakan sate cumi-cuminya hingga wajah Keegan kembali mendatar.
"Hanya um?" Pria itu agak melotot kemudian langkahnya berhenti.
"Lalu?" Thalia juga agak melotot dan ia berkedip satu, lucu. Menengadah untuk membalas tatapan datar prianya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRUTAL ACCIDENT
HumorFollow untuk membuka bab-bab yang dikunci melalui web ! 18 + || ADULT ROMANCE & COMEDY Description : ❝Aku kalah.❞ ❝Uh?❞ Thalia menoleh. Berat kedua matanya namun ia paksa buka dengan lebar. ❝Taruhan kita saat itu.❞ Keegan melangkah maju. Melepas...