Visual Thalia on IG.
She's so cute wtf!"Aaa... gemas sekali."
"Chubby sekali pipinya. Ugh, ingin kucubit."
Semua para pelayan saling mengobrol, mereka berkumpul memperhatikan Thalia yang sudah terpejam namun sesekali masih berusaha mengunyah.
Memegang daging di tangan kanan juga apel di tangan kiri. Perutnya sudah kenyang dan sangat mengantuk tapi masih terus ingin makan.
Bersandar di kepala kursi dengan posisi badan membungkuk, Thalia tertunduk membuat pipinya semakin membengkak dan bibirnya belepotan berminyak.
Dia disambut sangat baik, disambut dengan begitu hangat di gubuk Keegan. Seluruh pelayan mendadak sayang sekaligus merasa gemas kepada Thalia.
Keegan bergeming menatap Thalia. Ia menggeleng tidak habis pikir, baru kali ini melihat orang yang sudah sangat mengantuk tapi terus memaksa untuk mengunyah.
"Kamarnya sudah kalian siapkan?" tanya Keegan kepada para pelayan.
"Kamarnya siapa?" Para pelayan saling mencolek. Menahan senyum melihat Keegan yang bingung harus menjawab.
"Kamarnya dia." Keegan menjawab dan menunjuk Thalia.
"Dia? Dia siapa, Prince?" Terus saja si pelayan-pelayan itu menggoda. Ini mendengar langsung pengakuan dari mulut Keegan.
"Ck. Kalian ini..." Keegan berdecak. Sadar jika ia sedang digoda. "Kamarnya si ikan kembung ini."
"Nyonya, Prince. Nyonya Perseus, bukan ikan kembung," salah satu pelayan senior menyambar. Langsung saja Keegan terkekeh.
"Tolong kalian bawa dia ke kamarnya. Aku ingin—,"
"Kami? Kenapa tidak Prince saja yang menggendongnya ke kamar? Kasihan jika dibangunkan," sela si pelayan senior. Dia seumur dengan Matheo hingga sudah menganggap Keegan seperti anaknya sendiri juga.
Keegan yang sudah berdiri, dia melihat Thalia lalu melihat para pelayan dan ajudan yang memperhatikannya. Ini benar-benar aneh pun terasa canggung.
Juga ini akan menjadi kali pertama bagi mereka semua melihat Keegan menyentuh seorang wanita. Diam-diam mereka pun sedang membayangkan, bagaimana caranya Keegan bereksekusi sampai membuat Thalia berperut besar seperti saat ini.
"A-aku tidak mau." Keegan terbata saat menolak. Mengundang kuluman senyum di wajah semua orang yang memperhatikannya.
"Tegakah kau membangunkannya? Lihat, dia sudah tidur dengan mulut penuh begitu." Pelayan senior tadi memaksa secara halus.
Saat Keegan memandang Thalia, dia pun tidak sampai hati membangunkan perempuan itu yang sudah tertidur. Jika Thalia bangun, dia akan sulit untuk tertidur kembali dan bisa-bisa perempuan hamil itu akan meminta ke bulan lagi.
Keegan menghela napas. "Baiklah..." Melinting kemejanya kian naik di atas siku, Keegan mendekati Thalia lalu ia merunduk. Dengan enteng ia menggendong Thalia yang tiba-tiba gelagapan singkat dan kembali tertidur.
"Ck. Berminyak sekali tanganya," ucap Keegan pelan. Thalia masih menggenggam daging juga apel. Dan saat dia gelapan tadi, tangan berminyaknya itu mengenai wajah Keegan yang jadi ikut sedikit berminyak.
Malu-malu Keegan mulai melangkah cepat. Gontai lebar meninggalkan ruang makan dengan semua orang yang tersenyum merekah memperhatikan kedua orang tersebut.
"Aku tidak menyangka Prince akan segera memiliki anak. Ah, ini seperti mimpi. Bahagia sekali rasanya," kata si pelayan senior. Memegang pipinya sendiri sembari melihat ke arah Keegan yang semakin menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRUTAL ACCIDENT
HumorFollow untuk membuka bab-bab yang dikunci melalui web ! 18 + || ADULT ROMANCE & COMEDY Description : ❝Aku kalah.❞ ❝Uh?❞ Thalia menoleh. Berat kedua matanya namun ia paksa buka dengan lebar. ❝Taruhan kita saat itu.❞ Keegan melangkah maju. Melepas...