14 | What happened?

42.6K 3.7K 634
                                    

Hidden part 💦7k on KaryaKarsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hidden part 💦
7k on KaryaKarsa.
Jujur pas nulis ini aku malu sendiri, nggak tau kenapa. Mungkin karena Keegan kan malu-malu, terus tetiba jadi brutal gitu jadinya aku malu sendiri 🙈

****

"Kenapa kau lancang sekali mendengar obrolan privasi orang lain?"

Keegan mengejar Thalia yang hendak cepat-cepat masuk ke kamarnya.

"Aku juga tidak sengaja. Lagi pula tidak terlalu penting, 'kan? Kenapa kau jadi marah padaku?" Thalia membalas di ambang pintu kamar.

Keegan melepas jasnya dan ia gantung pada lengan. "Bukan masalah penting atau tidak. Tapi itu privasi, dunia bahkan tidak tahu kisah menyakitkan itu." Nada berucap Keegan mulai meninggi.

Akhirnya Thalia mengangguk samar-samar. "Baiklah. Aku minta maaf. Mulai sekarang, tidak akan pernah lagi aku hadir jika kau dan Cassia sedang bersama." Thalia berjanji dan dia serius.

"Itu bagus." Rahang Keegan mengetat. Beranjaklah ia dari depan kamar Thalia.

"Bilang saja kalau dia belum move on. Cih!" decih Thalia. Langkah Keegan terjeda lalu otomatis memutar tubuh.

Kembali lagi ia hampiri Thalia yang ingin menutup pintu. Secepat mungkin Keegan berlari dan ia tahan pintu kamar perempuan itu hingga tidak bisa Thalia tutup meski sudah ia dorong sekuat tenaga.

"Akh!" Thalia memekik. Menganga sambil terpejam dan memegang keningnya yang terpentok—karena Keegan mendorong kuat pintu tersebut.

"Kau bilang apa? Aku belum move on?" Keegan menerobos masuk, menutup pintu kamar Thalia dari dalam.

"Ya memang, 'kan? Memang kau belum move on. Buktinya kau masih—,"

"Masih apa?" Keegan melangkah maju membuat langkah Thalia mundur ke belakang.

Thalia mendengkus jengkel. Dia dorong dada Keegan kuat namun Keegan sama sekali tidak terhempas.

"Jangan pernah kau ungkit-ungkit kisah ini, Thalia. Kau tidak tahu sehancur apa aku saat itu. Dan inilah alasan aku tidak ingin kau mengetahuinya, sebab mulut cerewetmu itu akan mengungkit dan menjadikannya sebuah ejekan," ujar Keegan cepat. Mulai emosi.

Thalia pun tersulut emosi. "Ya sudah, cari saja perempuan lain yang tidak cerewet, yang belum mengetahui kisahmu bersama Cassia. Carilah saja segera," balas Thalia cepat.

Ia berbalik hendak meninggalkan Keegan ke kamar mandi. Akan tetapi, Keegan menggapai tangan Thalia dan ia tahan kuat. Memutar tubuh wanita itu kembali menghadap padanya.

"Andai tidak ada dia, kita pun tidak akan terjebak seperti ini. Semua ini hanya karena anak yang berda di rahimmu hingga aku terpaksa harus membawamu masuk ke dalam hidupku, pahamilah itu," tutur Keegan lebih cepat. Rahang menegas, mencekal kuat tangan Thalia dan siren eyesnya menjadi begitu menusuk tajam.

BRUTAL ACCIDENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang