****
Minggu pagi yang cerah dengan sedikit angin menerjang.
Tepat di halaman belakang mansion, Keegan beserta Matheo dan beberapa orang ajudan berkumpul.
Mereka melihat kepada sebuah pohon tua dengan batang kehidupannya yang besar. Terdapat ukiran nama Keegan di sana yang sudah hampir tertutupi oleh kulit pohon tersebut.
"Bagaimana, Prince? Haruskah kamu menebangnya?" tanya Matheo.
"Pohon ini sudah ada sedari pertama aku dan Ayahku kemari. Ayahku sengaja tidak menebangnya karena dia sering melihatku bermain bola dengan batang pohon ini yang besar. Pun sering pula aku bermain violin juga gitar di bawah pohon ini sampai aku tertidur," jelas Keegan sambil tersenyum.
Ia mengingat masa kecilnya yang menjadikan pohon tua tersebut sebagai tempatnya bermain, berteduh dan mencari kenyamanan.
"Nama itu aku sendiri yang mengukirnya dengan pedangku dulu saat usiaku masih sepuluh tahun," kata Keegan. Menunjuk ke arah ukiran namanya yang terdapat pada batang pohon besar itu.
Keegan mendongak, melihat ke atas pohon tersebut yang daunnya sudah tidak lagi serimbun dulu. Bahkan dahan-dahannya pun sudah banyak yang mulai mengering.
"Biarkan aku sendiri yang menebangnya," putus Keegan.
Akan dibangunnya garasi berukuran besar untuk menampung kendaraan-kendaraan Keegan, juga menyambung sedikit mansion lebih ke belakang, memaksa Keegan untuk harus menebang pohon penuh kenangan masa kecilnya itu.
"Prince bisa memegang gergaji mesin?" tanya salah satu ajudan. Mereka bahkan sudah mengeluarkan gergaji mesin dari dalam gudang penyimpanan.
Karena ini hari minggu, Keegan pun dapat berpakain santai tidak mengenakan suit formal. Langsung saja ia melepas kaos putih yang dipakainya lalu dia lempar menjauh.
Di hadapan semua pasang mata, pria itu membuat mereka semua tersenyum karena baru pertama kali melihat Prince mereka bertelanjang dada, dan kedua kalinya bagi Matheo.
Agak terkejut karena ternyata Keegan memiliki tato dengan tulisan Jepang pada sudut pinggangnya yang ramping.
"Kupinjam bando milikmu." Keegan mengambil bando kecil yang salah seorang ajudannya kenakan. Dia pakai hingga membuat surai merahnya tersisir naik, menampakkan keningnya yang datar tegas.
Keegan berjongkok menekuk salah satu kakinya di rerumputan. Celana training putih yang ia pakai agak melorot hingga memperlihatkan karet boxer pria itu yang berwarna hitam.
Pundaknya lebar dengan bahu padat keras namun memiliki pinggang yang ramping tipis. Postur tubuh pria paling idaman di kalangan wanita. Tinggi semampai dengan pinggang agak mengecil seksi.
Terdengar suara gergaji mesin yang sudah Keegan jalankan. Ia angkat benda berat tersebut hingga lengan serta bahunya mengetat tegas. Terlihat otot-ototnya yang tampak mengencang di balik kulit.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRUTAL ACCIDENT
HumorFollow untuk membuka bab-bab yang dikunci melalui web ! 18 + || ADULT ROMANCE & COMEDY Description : ❝Aku kalah.❞ ❝Uh?❞ Thalia menoleh. Berat kedua matanya namun ia paksa buka dengan lebar. ❝Taruhan kita saat itu.❞ Keegan melangkah maju. Melepas...