2 | Don't Disobey His Rules

5.1K 809 829
                                    

Hasa tidak mengerti kenapa dia menemukan raut marah di wajah Jungkook saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hasa tidak mengerti kenapa dia menemukan raut marah di wajah Jungkook saat ini. Pria itu menarik tangannya dari pajama atas yang Hasa kenakan lalu mulai menjauhkan diri. Dia terlihat gusar dan seperti tidak nyaman. Jungkook bahkan mengepalkan tangan yang digunakannya untuk menyentuh kulit Hasa.

"Kau memang sulit untuk dilewatkan, Hasa" kata Jungkook.

Perlahan Hasa mendengar langkah kaki Jungkook menjauh. Pria itu menutup pintu kamar begitu kasar, seolah kesalahan Hasa adalah kesalahannya juga. Jungkook mulai berpikir bahwa gadis itu sebaiknya dikunci di kamarnya setiap dia kedatangan tamu.

Pria itu berjalan menuju anak tangga, tapi Jungkook pun menghentikan langkahnya. Bibirnya bergetar dan dia mengangkat tangannya yang tadi digunakan untuk menyentuh Hasa. Si pemuda Jeon menelan air liur sebelum dia mencium telapak tangannya sendiri.

"Fuck," lirihnya.

Sesampainya di meja ruang tengah, seseorang langsung tersenyum lebar ke arahnya. Jungkook memejamkan mata agar tidak melihat itu.

"Jeon Jungkook, siapa gadis itu?" tanyanya.

"Hoseok hyung, kau tidak akan mau mendengar cerita tentangnya" jawab Jungkook.

"Ah ... kau benar, tapi aku bertanya karena aku ingin tau cerita tentang dia" sahut Hoseok dan Jungkook menatapnya tak suka.

"Dia adalah gadis yang memarahi Yoongi hyung di depan club. Aku sepertinya butuh sedikit klarifikasi kenapa dia ada di penthouse mu sekarang. Yang paling penting adalah tanpa celana," kali ini pria bermarga Kim tertua kedua yang bicara. Kim Namjoon.

Kedua tangan Jungkook mengepal di bawah meja. Dia menghela napas lalu menyugar rambutnya ke belakang. Respon yang tidak tenang itu membuat Jimin jadi menyahutinya tanpa sensor.

"Dia perempuan mu, Kook? Kenapa tidak kenalkan padaku, kalau sampai kau bawa ke penthouse, bukankah itu terlampau spesial? Apa servicenya sangat memuaskan? Yang galak memang katanya ahli di ranjang. Ah ... berbagi itu indah, Jungkook. Ingat ajaran itu," kata Jimin dan Jungkook langsung menggigit bibir.

Lama tidak ada jawaban dari si pemuda Jeon sampai dia kembali merapikan berkasnya. Jungkook pun memandang ke arah semua orang di meja itu tanpa terlewat satupun.

"Pembahasan kita sudah selesai. Aku akan menandatangani bagianku," ujarnya.

Senyum Jimin semakin sumringah karena itu. Dia ingin kembali mengatakan sesuatu tapi pria di sampingnya memegang pundaknya dengan kuat, bermaksud agar Jimin tak mengatakan apa pun sekarang.

AMERTA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang