6 | I'm Sinner n Ur Body is My Savior

5.8K 793 773
                                    

Ada perbedaan yang mencolok antara seorang Alpha dan seorang Sigma. Jungkook memang tidak punya tatapan atau mata setajam elang dan rajawali, tapi bagi Hasa pria itu punya tatapan layaknya seorang serigala pemimpin kelompoknya.

Dalam pertarungan antara satu serigala jantan dan serigala jantan lainnya yang ingin memperebutkan kekuasaan, ada hal yang sering kali terjadi dengan keberadaan seekor serigala betina di salah satunya.

Seekor serigala betina akan berdiri di depan serigala jantan dan kepalanya akan menekan leher dari serigala jantan pujaannya. Hal itu memang terlihat layaknya serigala betina itu takut akan pertarungan dan memohon perlindungan dari serigala jantan pujaannya.

Namun nyatanya itu adalah pandangan yang sangat salah. Serigala betina itu tengah melindungi sang jantan karena leher adalah target utama dalam pertikaian antara serigala satu dan yang lain, menggigit leher hingga lawannya kehabisan darah dan mati. Maka kekuasan akan berpindah.

"Setiap jengkal kulitmu, tercium layaknya dosa di masa lalu. Katanya, jika ingin dimaafkan, aku harus menghapusnya dengan menandaimu di setiap jengkal" bisik Jungkook.

Hasa membuka matanya, posisi mereka masih sama, dan ujung jari telunjuk Hasa pun masih menekan dada Jungkook. Tanda bahwa dia menangkap pria itu, hanya saja anehnya, Jungkook tak kunjung membebaskannya.

"Aku sudah menangkapmu, kau harus membebaskan aku, Jung" kata Hasa dan Jungkook memiringkan kepalanya.

"Kalau aku tidak mau ... bagaimana?" tanyanya dan Hasa terkejut.

Satu tangan Jungkook menekan tembok di belakang Hasa, sementara tangannya yang lain mulai masuk ke dalam pakaian Hasa dan menekan tulang tengah punggung gadis itu hingga si empunya memekik terkejut. Tangan Jungkook dingin sekali di kulitnya yang panas.

"Ah!" pekik Hasa.

"Ssstt, kau ini ya" ujar Jungkook sambil menatap gemas seolah dia bisa saja menggigit gadis ini, pria itu mengulum bibirnya sendiri dan tertawa meremehkan.

Fantasinya tengah mudah meliar sekarang. Andaikan Hasa sang objek utama itu bisa melihat pikirannya, Jungkook yakin gadis itu akan gila sekarang juga. Sama seperti apa yang dirasakannya.

"Kau berisik sekali, Hasa. Jangan-jangan ketika aku menenggelamkan isi celanaku di tubuhmu, seluruh dunia akan tau karena kau memekik di setiap hentaknya" lanjut Jungkook yang membuat wajah Hasa terasa semakin memanas. Perkataan Jungkook terputar layaknya film pendek di kepalanya.

Pria itu terkekeh licik dan tangannya menyentuh kaitan bra Hasa. Gadis itu mulai semakin panik.

"Bukankah perempuan punya yang kaitannya di depan?"

Hasa mengangguk pelan.

"Lain kali gunakan yang itu. Bukankah aku sudah membelikan semua dalaman untukmu? Semuanya memiliki kait di depan dan ada yang hanya dengan tali saja. Aku suka yang instan."

Instan untuk menelanjangi Han Sarang.

Pusing sekali, setiap Jungkook mengatakan hal-hal seperti itu maka kepala Hasa akan berdengung seolah itu adalah nyanyian iblis yang tidak boleh didengar. Atau semacam nyanyian para Siren yang bertujuan menjebak mangsanya.

"Bulan terbelah di dadamu," kata Jungkook ketika jari telunjuknya menyusuri belah dada gadis itu.

"Ah ... hitung dari satu sampai tiga, Hasa. Maka aku akan melakukan sesuatu yang kau inginkan," bisik Jungkook tepat di telinga Hasa. Pria itu bahkan mencium daun telinganya begitu nyaring, membuat tubuh Hasa merinding.

"Apa kau akan langsung membebaskan ku? Jungkook aku mohon, aku tidak ingin ini" kata Hasa.

"Kenapa tidak kau lakukan saja dulu? Dirimu ini terlalu banyak bertanya, aku tidak suka ditanya-tanya ini dan itu," jawab Jungkook yang sama sekali bukan jawaban bagi Hasa.

AMERTA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang