Haii halo, halo haii, kita bertemu lagi di AMERTA. Sesuai janji kemarin hari di Part 11, kalau keadaan sudah memungkinkan, aku kasih part yang panjang dan hadirlah Part 12 ini.
Sudah pada tekan vote belum, yaa? Yang sudah tekan vote, mari sinii kita absen dulu. Dapat vote ke berapa kamuu?
Selamat menikmati, tisunya jangan lupa!
***
Taehyung memejamkan matanya erat-erat ketika Hasa menyentuh lengannya. Si pria Kim mencoba untuk berpindah tempat duduk dan gadis itu menahannya. Kini mereka bertiga, telah duduk di lantai tanpa alas apa pun dengan sebuau botol air mineral kosong yang ada di hadapan mereka.
Jungkook menaruh ponselnya ketika telah selesai memberi kabar Soohyun untuk mengurus Seoji terlebuh dahulu karena gadis itu meracaunya untuk memberi tau lokasi panti ini berada.
"Truth or dare," kata Jungkook.
"Aku ingin pindah tempat duduk," ujar Taehyung.
"Kalau begitu cepatlah pindah, aku ingin duduk lebih dekat dengan Hasa" sahut Jungkook.
"Tidak. Kita mulai saja permainannya," tolak Hasa.
"Tapi aku ingin pindah," kata Taehyung lagi.
"Aku juga ingin kau tidak dekat-dekat dengan calon istri—"
"Kita mulai sekarang," potong Hasa. Jungkook mendengus tak suka karenanya.
Mereka melakukan suit batu, gunting, dan kertas. Botol itu mengarah pertama kali pada Taehyung. Jungkook melirik Hasa, bermaksud agar gadis itu yang menanyakannya.
"Truth or dare, Kim" sahut Hasa.
"Truth," jawab Taehyung.
"Kenapa kau mencoba menghindariku?" tanya si gadis Han.
Taehyung menarik napas dalam-dalam lalu dia mengembuskannya dengan kasar. Si pria Kim melirik Hasa.
"Karena aku merasa kau orang jahat. Aku tidak pandai berbohong dan aku rasa kau bisa mendeteksi kebohongan," jawabnya agak ketus.
Jungkook memutar botol itu dan dia mendapat giliran selanjutnya.
"Truth or dare," kata Hasa.
"Dare," jawab Jungkook dengan yakin.
"Tunjukkan foto yang selalu kau taruh di dompetmu," sahut Taehyung.
Kening Jungkook berkerut tajam, dia memelototi Taehyung setelahnya dan si pria Kim hanya tersenyum penuh kemenangan. Otaknya telah bekerja dengan sebagaimana mestinya, permainan ini, dia akan memanfaatkannya untuk mendapat kejujuran dari Hasa.
Atau ... memang gadis itu saja yang sengaja ingin mengatakan kejujurannya melalui perantara permainan truth or dare.
"Tidak bisa," tolak Jungkook.
"Kau harus menunjukkannya," sahut Hasa.
"Hyung, kau akan menyesal. Aku akan menghajarmu," kata Jungkook mengancam dan Taehyung hanya tersenyum senang mendengarnya.
Maka dari itu Jungkook pergi mengambil dompet dan membukanya. Dia sempat menghela napas berat sebelum akhirnya menunjukkannya pada Taehyung.
"Hasa tidak boleh melihatnya," kata Jungkook.
"Oh, apa ini?" tanya si pria Kim.
"Surat," jawab Jungkook.
"Surat cinta?" tanya Taehyung lagi.
Jungkook mengangguk dengan gugup. Hasa menopang dagunya ketika melihat kedua orang itu asik dengan topik surat yang ada di dompet Jungkook. Hasa menatap bosan. Padahal di dalam hatinya ... dia juga penasaran!
KAMU SEDANG MEMBACA
AMERTA ✓
Fanfiction[Be Wise: Mature] Ada dua tipe pria di dunia ini. Pertama, pria baik-baik. Kedua, pria yang nakal. Menurut rumor, Jeon Jungkook bisa menjadi keduanya. Jungkook itu diktator, dendi dan parlente, arogan, dan kejam. Hasa sendiri adalah orang yang meras...