Side Story #3

2.3K 340 646
                                    

Halo, Youniverse. Aku habis ambil rest mendadak setelah up The Mister bulan lalu, aku mulai aktif lagi yaa supaya kalian semangat buat SEVEN tanggal 14 ini. Aku pun excited berat, Guysss!

Untuk Side Story #3 boleh yuk pecahkan challenge 600 komentar lagi, yaaah. Dilebihin? Boleh bangett dongg!

Enjoy it!

***

Jungkook mematikan air shower di depannya. Dia mengusap rambutnya ke belakang, membuat air-air yang bersarang di sana terjatuh ke arah belakangnya. Dia berjalan keluar dari area shower dan mengambil sebuah handuk sambil berdiri menghadap cermin wastafel.

Si pria Jeon menatap pantulan dirinya yang telanjang di sana. Jungkook mengusap rambutnya dengan handuk berulang-ulang kali. Kemudian dia mengambil bathrobe hitam berada tepat di sampingnya dan mengenakannya.

Pria itu berjalan keluar kamar mandi dan berjalan menuju area lemari yang tepat berada di depan ranjang. Langkah kakinya begitu tenang, karena dia juga tidak ingin membangunkan sosok yang tengah tertidur di ranjangnya. Setidaknya tidak dengan keadaannya yang baru selesai mandi ini. Gadis itu bisa salah paham.

Namun sebuah pemandangan yang asing membuat Jungkook terdistraksi, langkahnya saat ini terhenti dan dia melihat ke arah gundukan besar di atas ranjangnya. Kening pria itu berkerut. Jungkook berjalan mendekat dan baru menyadari kalau gundukan itu seperti bergerak gusar.

Tangan Jungkook terulur dan menyentuh gundukan itu lalu tiba-tiba saja Hasa menyingkap selimut yang menjadi benteng pertahanannya lalu memukul wajah Jungkook dengan bantal sekuat tenang hingga pria itu terjatuh ke lantai.

Si gadis Han melotot. Dia melihat ke bawah dan mendapati Jungkook tengah terduduk di lantai sambil menatap datar ke arahnya. Hasa menelan air liur. Yera benar, terkadang mempunyai reflek terlalu cepat juga bisa mendatangkan malapetaka.

"I-itu kau Jeon ssi?!" pekik Hasa.

Kepalanya masih terasa sakit dan juga berat, hal itu membuat penglihatannya juga tidak sejernih biasanya, ditambah suasana kamar itu temaram sebab hanya cahaya bulan dari tirai yang terbuka sebagai penerangannya.

Kedua mata Hasa melotot ketika Jungkook menyentuh sesuatu yang dirasa mengalir dari hidungnya. Pria itu melihat darah di jarinya dan Hasa buru-buru turun dari ranjang lalu mendekat ke arah Jungkook.

Pria itu melebarkan kakinya karena Hasa berlutut di antaranya. Kedua tangan Jungkook memumpu tubuhnya dari arah belakang, sementara pria itu memperhatikan Hasa yang mentap panik ke arahnya.

Gadis itu mengangkat kedua tangannya dan menyentuh wajah Jungkook. Hasa memperhatikan darah pria itu terus mengalir dari hidungnya. Hasa berniat mengusapnya tapi Jungkook menahan tangannya.

"Tisu," ujar pria itu.

Hasa mengedarkan pandangannya dan bergegas mengambil tisu ketika dia melihat keberadaannya. Setelah itu Hasa kembali ke posisi semula dan memberikan tisu itu pada Jungkook. Si pria Jeon mengambilnya dan mengusap darah di hidungnya hingga tidak ada lagi yang mengalir keluar.

"Aktris Han," panggil Jungkook sambil tetap menutup hidungnya dengan tisu yang dipegangnya.

"Y-ya, Jeon ssi?"

"Hidungku adalah satu dari beberapa aset penting karena ini menyangkut penampilan wajahku sebagai aktor. Malam ini kau hampir mematahkannya dan tolong lakukan sesuatu dengan reflekmu itu," jawab Jungkook.

Hasa mengangguk dengan cepat.

"M-maaf, maaf sekali, Jeon ssi. Aku hanya merasa takut. Aku pikir ... aku diculik karena aku tidak mengenali tempat ini. Apakah kau tau bahwa ada beberapa skandal di negara ini ysng melibatkan aktris atau aktor? Mereka dijual begitu saja ke orang-orang penting tanpa sepengetahuan atau berdasarkan ancaman dan lain-lainnya maka—"

AMERTA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang