Part sebelumnya...
"Maksudmu dia punya gangguan kejiwaan? Atau semacam pasca trauma karena kematian orangtuanya yang tiba-tiba? Bukankah sepupunya Han Harin didiagnosis psychopath?"
"Harin?"
"Ya, Harin. Kau bahkan lupa dengan keponakanmu yang—"
"Tidak ada keponakanku yang bernama Harin," potong Sajeong jauh lebih panik.
***
Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Han Sajeong selaku paman Hasa yang kerap kali digemborkan tidak memiliki hati oleh Hasa, Taehyung langsung bergegas menuju penthouse Jungkook.
Sejak Hasa dan Jungkook dirawat di rumah sakit, saat itu pula Taehyung pergi ke Tokyo bersama Seokjin untuk mengantarkan sesuatu yang berharga. Sebuah benda langka yang diinginkan oleh salah satu anggota kekaisaran Jepang.
Lalu ketika dia kembali kemari, dia mendengar kabar bahwa sang paman- Kim Namgil berhasil menghubungi dan membuat janji dengan Han Sajeong. Pertemuan mereka terjadi malam ini dan ketakutan Taehyung terbukti.
Sejak awal dia melihat Hasa berada di sekitar Jungkook, dia memiliki pandangan bahwa hidup dan pikiran gadis itu berada di sebuah tempat yang tidak bisa dijangkau. Awalnya dia menganggap mungkin hanya karena perbedaan pengalaman masa lalu, tapi nyatanya Hasa semakin mencurigakan.
Taehyung bukan tipikal seseorang yang bertindak ketus dan dingin terhadap seseorang yang tidak memiliki kesalahan. Sikapnya yang ketus terhadap Hasa dulu, punya alasan yang kuat, bahkan Park Jimin pun tak ia beri tau.
Seiring berjalannya waktu, dia ikut termakan oleh tipu daya Hasa dan menganggap bahwa gadis itu mungkin hanya unik dan berbeda. Menganggapnya sebagai teman, bukan lawan. Menganggap Hasa sebagai partner spesial.
Nampaknya dia sudah lengah sekarang. Sampai-sampai dia tertipu oleh kebaikan Hasa yang tak lebih hanya agar tidak ada yang mencurigainya dan mempercayai omong kosongnya. Apa perihal panti asuhan juga pengakuan palsu?!
Gigi Taehyung bergemelatuk. Dia memarkirkan mobilnya secara asal dan menaiki lift sampai di lantai paling atas. Dia berlari menuju pintu penthouse dan sedikit bingung karena tidak menemui Soohyun. Biasanya dia ditugaskan menjaga pintu penthouse sampai di jam-jam tertentu.
"Pukul sembilan malam, seharusnya Soohyun masih di sini. Apa Jungkook sedang menyuruhnya membeli sesuatu?" gumam Taehyung.
Dia menekan bel pintu lalu pintu tersebut terbuka dan seorang wanita paruh baya keluar dari sana dengan wajah bingung tapi setelahnya dia mengenali Taehyung dengan cepat.
"Nak Kim Taehyung?"
"Oh.... Jungkook memanggil bibi malam-malam begini untuk membersihkan penthouse?" tanya Taehyung.
"Tidak. Apakah Nak Jungkook tidak mengabari? Sejak keluar dari rumah sakit. Nak Jungkook sudah pindah ke sebuah penthouse baru, katanya calon istrinya yang ingin pindah."
"Calon? Calon istri? Choi Seoji?"
Wanita paruh baya itu menggeleng.
"Tentu saja bukan. Nak Hasa. Dia baik tapi agak pendiam. Bibi akan pulang dari sini jam 10 malam nanti karena bibi masih merapikan kamar Nak Jungkook," jawabnya.
Dengan langkah tergesa-gesa Taehyung kembali ke parkiran dan saat memasuki mobilnya. Dia mencoba menghubungi Jungkook tapi panggilan selalu di luar jangkauan.
Dia memijat keningnya. Taehyung mulai memikirkan hal yang tidak-tidak. Dia melihat nama Hasa di kontaknya lalu sebelum dia berpura-pura menanyakan keberadaannya. Panggilan masuk dari gadis itu telah menghentikan keinginannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMERTA ✓
Fanfiction[Be Wise: Mature] Ada dua tipe pria di dunia ini. Pertama, pria baik-baik. Kedua, pria yang nakal. Menurut rumor, Jeon Jungkook bisa menjadi keduanya. Jungkook itu diktator, dendi dan parlente, arogan, dan kejam. Hasa sendiri adalah orang yang meras...