PART 14 | Looking So Crazy in Love

3.8K 539 577
                                    

Haloo, Youniverse.

Hari ini pada cuti bersama gak? Maka dari itu aku menyempatkan diri untuk ngetik AMERTA dari pagi bertahap sampai malam nih baru selesai.

Langsung saja, yaa. Selamat membaca dan siap-siap kalian mungkin akan gigiti bantal karena akhir partnya ini!

Upsss hampir lupa, posisi vote ke berapaa nih?

***

Hasa tau bahwa Jungkook memang punya kontrol emosi seperti batang pohon cabai layu dan seperti tisu yang terbagi tiga lalu tidak mau bagaimana caranya dapat terbagi lagi menjadi lima, tapi kali ini pria itu nampak semperti perempuan dengan masa jatah bulanan.

"Kenapa aku dan Hasa harus peduli terhadap perutmu yang lapar, Hyung?"

"Dan kenapa pula aku harus peduli dengan sikap kekanakanmu," sahut Taehyung.

Si gadis Han menghela napas pelan-pelan. Mobil ini telah membawa mereka jauh dari lokasi panti asuhan berada. Meninggalkan segudang pertanyaan besar di kepala Hasa mengenai Jungkook dan Bibi Mikyung.

Nyatanya, tidak selamanya kejujuran akan melahirkan kejujuran lainnya. Terkadang justru kejujuran akan melahirkan kebohongan lain yang jauh lebih besar.

Hasa sudah jujur kepada Taehyung dan Jungkook mengenai setidaknya setengah dari rencana yang akan dia lakukan, tapi nyatanya Jungkook justru terkesan semakin abu-abu dan tidak tertebak. Apa yang sebenarnya pria itu inginkan?

"Hasa, kau diam saja sendari tadi, kau lapar juga kan?" tanya Taehyung sambil sesekali melirik dari kaca tengah mobilnya.

"Aku mengantuk," jawab Hasa.

"Tapi juga lapar," lanjutnya sebelum Jungkook menyahuti perkataannya.

Si pria Jeon menghela napas kasar dan kembali menopang dagu sambil melihat ke luar jendela sedangkan Taehyung merasa menang sekarang. Bukan hanya dia yang kelaparan, tapi Hasa juga. Berita bagus, mereka bisa suap-suapan, pikirnya.

"Kita berhenti sekitar 300 meter di depan sana, ada sebuah tempat makan yang lumayan besar tapi kudengar sup dagingnya enak" ujar Taehyung.

"Aku sedang ingin memakan Haemul Pajeon. Sekitar 100 meter di depan sana, ada tempat yang menyediakannya kalau tidak salah lihat. Mungkin ada makanan berat lainnya untuk kau makan," sahut Hasa.

Jungkook mengerutkan kening dan dia menatap pantulan wajah Hasa di kaca jendela mobil. Taehyung hanya mengangguk sumringah.

Mobil itu berhenti tepat di tempat yang Hasa katakan. Mereka turun dari mobil bersamaan dan Jungkook membuka jalan lebih dulu untuk Hasa. Tempat itu sepi walaupun bannernya sangat menarik, juga tidak terlalu luas. Mejanya saja hanya ada empat dengan dua kursi di masing-masingnya.

"Aku akan memesan," ujar Hasa.

"Aku ingin mandu," kata Jungkook.

"Kim?"

"Mungkin Jjampong?"

Hasa mengangguk dan mulai berjalan menuju seorang pemuda yang berdiri tak jauh dari mereka, seperti sebuah kasir. Gadis itu mengetuk meja dengan jari telunjuknya sebanyak enam kali.

"Haemul Pajeon, Mandu, dan Jjampong. Lama tidak bertemu," katanya.

Pemuda itu melirik ke arah meja di mana Hasa dan yang lain tempati. Dia lantas sedikit mengangkat kepalanya yang tertutup topi dan wajah dengan masker.

"Akan saya antar ke meja Anda. Biru? Hangat?" tanya pemuda itu.

Sudut bibir Hasa terangkat, dia tersenyum manis.

AMERTA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang