Halo, Youniverse. Kembali aku ingin mengimbau kalian untuk membaca mini info ini terlebih dahulu, yaa.
Setelah keluarnya Side Story #1 kemarin, aku sempat baca-baca beberapa reply lalu aku merasa mungkin cara aku menjelaskan kurang baik atau memang ada yang melewatkan membaca mini info di awal partnya jadi point penting perihal maksud adanya Side Story ini tidak tersampaikan dengan maksimal. Tapi tidak sedikit juga yang aku lihat sudah paham banget fungsi side storynya bagaimana, terima kasih untuk itu, yaa.
Jadi aku mau jelasin lagi dengan versi yang menurutku lebih mudah lagiii. Jadi begini, Teman-teman. ENDING AMERTA itu sesunggghnya dan yang paling KUAT-nya itu tetap di The Ending Pt2 dan mungkin dari Side Story juga tapi yang bagian sebelum BEHIND THE SCENE muncul, yaa.
Ending yang di Side Story atau semua yang ada di side story itu ibarat kata aku buat untuk jadi pendingin saja, yang mana gunanya untuk menghibur kalian yang sudah bersedih ria karena Ending sesungguhnya.
Nah, kurang lebih seperti itu. Next Part (next side story) aku gak akan jelasin lagi perihal ini karena aku yakin nanti setelah baca penjelasan yang ini, semuanya sudah okee, yaa.
Untuk Side Story #3 boleh yuk pecahkan challenge 600 komentar lagi, yaaah. Dilebihin? Boleh bangett dongg!
Enjoy it!
***
Hasa membuka matanya dan dia melirik ke arah Jeon Jungkook yang tengah duduk di sampingnya. Kenapa harus pria itu yang duduk di sana?! Teriaknya dalam hati. Ini semua karena Yera dan Seoji yang bersekongkol dengan manajernya dan manajer Jeon Jungkook. Ditambah lagi, sang sutradara nampak senang sekali dengan hal ini.
Gadis itu menghela napas dan mencoba untuk mengabaikan keberadaan pria itu di sampingnya. Lagi pula, kenapa juga mereka semua harus pergi dengan mobil yang cocok untuk dipakai pariwisata ini?!
Kedua tangan Hasa mengepal. Rasanya dia ingin berteriak, berlari, lalu mencekik Yera dan Seoji kemudian melempar mereka ke sungai. Si gadis Han mengelus dadanya setelah itu. Astaga, dia tidak sejahat itu, maka dia menggelemg ketika menyadari rencana jahatnya yang tadi. Hasa melihat ke arah luar.
Syuting seharusnya sudah selesai. Mungkin mereka semua akan bertemu lagi selama beberapa kali untuk membahas sesuatu dengan penulis naskah. Lalu mereka seperti cuti cukup panjang dan baru memulai mega project. Hasa menopang dagunya dengan satu tangan. Dia menyandarkan kepalanya di kaca.
"Semuanya terasa begitu cepat," gumamnya.
Sementara itu, Jungkook yang sejak awal masuk dan duduk di dalam mobil pun membuka kedua matanya. Tangannya masih terlipat rapi di depan dada karena dia berpura-pura tertidur. Matanya melirik ke arah Hasa.
Jungkook memang tidak bisa melihat wajah gadis itu secara langsung karena Hasa menghadap ke arah jendela. Namun dia bisa melihatnya dari pantulan yang ada di kaca. Gadis itu tengah tertidur.
Si pria Jeon mengangkat kepalanya. Melihat ke arah sekitar. Dia dan Hasa duduk di paling belakang dan di seberang mereka, tempat duduk kosong. Yang artinya, tidak ada yang akan melihat apa pun yang terjadi di sini kecuali ada yang menoleh.
"Aktris Han," panggil Jungkook begitu pelan bertepatan dengan sang supir mobil yang menyalakan klakson.
Jungkook menghela napas. Apa yang baru saja dia pikirkan? Bukan urusannya sama sekali kalau posisi tidur Han Sarang itu tidak nyaman. Lagi pula, mereka tidak sedekat itu, jika tidak berada dalam project yang sama.
Dia berniat untuk tidak memikirkan sosok yang duduk di sampingnya sampai sang supir tiba-tiba saja menginjak pedal rem secara mendadak. Alih-alih menjaga keseimbangan dirinya sendiri, Jungkook justru mengulurkan tangannya untuk menahan tubuh Hasa agar tidak terdorong ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMERTA ✓
Fiksi Penggemar[Be Wise: Mature] Ada dua tipe pria di dunia ini. Pertama, pria baik-baik. Kedua, pria yang nakal. Menurut rumor, Jeon Jungkook bisa menjadi keduanya. Jungkook itu diktator, dendi dan parlente, arogan, dan kejam. Hasa sendiri adalah orang yang meras...