Side Story #4

3.4K 281 624
                                    

Halo, Youniverse. Akhirnyaa aku balik lagi hari ini untuk updatean Side Story AMERTA yang sebelumnya sudah aku kasih sedikit announce di SnapGram mengenai bagaimana isinya, hahahaa.

Untuk Side Story #4 boleh yuk pecahkan challenge 600 komentar lagi, yaaah. Dilebihin? Boleh bangett dongg!

Enjoy it!

***

Kedua mata Hasa terpejam dengan rapat, sementara bibirnya terbuka, namun dia berhasil menahan agar suaranya tidak keluar. Kedua tangannya merengkuh tubuh Jungkook, ketika pria itu mencumbui lehernya sendari tadi. Dimulai dari kecupan-kecupan dingin, hingga Hasa bisa merasakan permukaan bibir pria itu menjadi hangat, dan berakhir begitu panas.

Ketika lidahnya menyentuh kulit lehernya, Hasa merasakan basah dan hangat, embusan napas Jeon Jungkook terasa begitu mengejutkan karena panas. Lalu ketika gigi-gigi pria itu mulai berani menggigitnya, Hasa melepaskan suaranya. Membuatnya langsung mendorong dada Jungkook dengan wajah terkejut.

"Apa itu?"

Jungkook menciptakan jarak di antara mereka, dia menyentuh tangan Hasa yang ada di dadanya lalu mengangkatnya dan menciuminya tanpa melepas kontak mata mereka. Membuat wajah gadis itu jadi lebih bersemu, termasuk bibirnya yang terkesan lebih merah di penglihatan Jungkook.

"Entahlah, aku perlu mendengarnya berulang kali untuk bisa menjawabnya," jawab Jungkook.

Sudut bibirnya sedikit terangkat dan salah satunya lebih tinggi. Dia menyeringai dengan begitu manis dan seksi. Hasa menelan air liur, untuk pertama kalinya Jeon Jungkook tersenyum padanya di luar script dan tidak ada satu kamera pun di dekat mereka yang tengah menyala sekarang.

"Apa kau setuju?" tanya Jungkook.

Dia menggigit jari telunjuk Hasa, membuat si empunya mengaduh. Hasa melihat ke lain arah. Gawat. Ini gawat sekali. Dia tidak pernah membayangkan bahwa hal seperti ini akan terjadi kepadanya dengan Jeon Jungkook ada di dalamnya.

"Sepertinya tidak, Jeon ssi" jawab Hasa.

Si pria Jeon tersenyum begitu tipis hanya Hasa ketahui. Dia merendahkan tubuhnya lagi lalu kembali menciumi leher Hasa, kali ini pria itu lebih berani, karena dia mengulum daun telinga Hasa dan mulai merambat ke tulang selangka gadis itu. Membuat si empunya tidak kuasa melihat ke arahnya dan hanya memiringkan kepala.

Hasa memandangi benda apa pun yang berada lurus di depannya sambil menutup mulutnya rapat-rapat dengan jari-jarinya sendiri. Sementara si pria Jeon sibuk menjadi penjelajah di era modern, menjelajah dan menjadi penjelajah atas tubuh Han Sarang tepatnya.

Kedua mata Hasa terpejam erat dan jari-jari kakinya menekuk bersamaan ketika dia merasakan Jeon Jungkook semakin dekat ke area dadanya. Pria itu menggigit tali bra Hasa, membuat si empunya melotot tidak percaya. Dia ... dia ingin melihat Jeon Jungkook melakukan itu, tapi ... apakah dirinya masih bisa menahan diri seperti sekarang.

Hasa menelan air liur lagi karena tenggorokkannya terasa lebih kering, bahkan bibirnya pun terasa seolah sama. Pertanyaannya adalah ... apa penyebabnya? Apakah karena pendingin ruangan di kamar ini? Tapi Hasa sama sekali tidak merasa dingin bahkan ketika pakaian atasnya telah terbuka.

"Gerah," gumam Hasa.

"Hm?"

"Aku merasa gerah, bisa tolong atur lagi pendingin ruangannya, Jeon ssi?"

"Tidak apa, aku juga merasa gerah. Pendingin ruangannya tidak salah, mungkin aku yang salah" jawab Jungkook dan Hasa menyesal telah bertanya. Baru kali ini dia tidak merasa senang ketika pria itu mengakui kesalahannya.

AMERTA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang