PART 4 | Feels Different but Still Same

4.4K 714 1K
                                    

Langsung absen saja, Sayangkuuu. Vote ke berapa nih?

Lagi pada banyak yang sakit, termasuk aku dan orang rumah. Kalian jaga kesehatan yaa, yang bandel disentil Sir katanya. Oh ya, udh pada baca THE MISTER blom??

Met bacaaaa, spesial karet dua untukmu :*

***

Seberapa mahal pun harga sebuah jam, detiknya tetap terdengar ketika hening menguasai suasana. Kedua tangan Hasa mencengkeram selimut erat-erat.

Sejak Jungkook memutuskan kembali dari kamarnya dan Nara menyuruhnya istirahat, dirinya memilih untuk tidur saja.

Sedikit menyalahi keadaan bahwa dirinya memang susah tidur, tapi obat yang diberikan Nara, membantunya melawan itu.

Sebagai gantinya, dua jam kemudian, mimpi paling buruk yang paling Hasa hindari pun mendatanginya. Di mana kedua orangtuanya, mengajaknya pergi bersama mereka. Itu tidak mungkin, orangtuanya tidak akan mengajaknya untuk hal-hal semacam itu.

Napasnya tercekat, Hasa terjaga dari tidurnya. Keningnya sudah basah oleh keringat. Ada yang menyakini bahwa, cara membangunkan manusia yang efektif adalah melihati mereka ketika tertidur.

Hasa melirik Nara yang tertidur pulas di sampingnya. Si gadis Han pun mengubah posisi menjadi duduk di pinggir ranjang. Rasa sakit di tubuhnya mulai tidak terasa karena dia terbiasa. Matanya meneliti kamar ini. Merasakan bahwa ada yang memperhatikannya.

Hasa berjalan menuju pintu kamar hotel dan membukanya. Baru satu langkah dia keluar, Hasa sudah menemukan Min Yoongi bersandar di dinding dengan mata terpejam.

"Aku tidak tau kalau kalian suka menginterogasi orang pada pukul tiga dini hari," ujar Hasa.

"Aku belum melakukan apa pun," kata Yoongi.

"Anggap saja aku sensitif," ujar Hasa.

Dia menutup pintu dan Yoongi menatapnya. Pria itu menghela napas dan mendekat ke arahnya sambil memakaikan jubah tidurnya untuk Hasa.

"Aku tidak kedinginan," kata Hasa.

"Kau ... tidak pakai itu."

Itu? pikir Hasa. Dia melihat ke dalam jubah tidur yang Yoongi pakaikan dan langsung memeluk dirinya rapat-rapat. Astaga, dia lupa kalau setiap tidur, dirinya akan melepas bra.

Hasa melihat kulit di sekitaran leher Yoongi memerah. Pria itu berjalan lebih dulu dan Hasa mengikutinya di belakang. Malu tapi sekaligus merasa sedikit lega karena Yoongi yang datang kemari.

"Yoon—"

"Kau bisa berjalan dengan baik?" potong Yoongi sambil menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.

"Tentu. Kenapa?"

"Aku akan menggendongmu jika kau susah berjalan."

"Hah?! Kau tidak akan melakukan itu," kata Hasa.

"Terserah."

Ternyata ada pemandangan yang lebih menyeramkan di mata Hasa, yaitu Min Yoongi yang perhatian. Bulu tangannya merinding. Dia memandang pria itu. Tubuhnya memang tidak sebesar Jungkook, tapi siapapun akan setuju kalau Hasa bilang, Yoongi punya langkah yang menenangkan.

AMERTA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang