Cengkeraman Jungkook pada kaki gelas berisi winenya benar-benar semakin kencang dan hal itu bisa menjadi mala petaka jika dia tak kunjung melepasnya. Hal itu membuat Seoji kembali menguncang tubuh Jungkook agar si empunya kembali ke dalam realita.
Pria itu terkejut bukan main, matanya melotot, napasnya memburu seperti habis dihukum guru olahraga karena dirinya tidak membawa pakaian pada jamnya, keringatnya sedikit terlihat membasahi kening dan rambut halus di sekitarnya.
"Kau baik-baik saja? Tidak biasanya kau melamun, Jungkook. Aku khawatir sekali. Kau dengar yang aku katakan tadi kan, Hasa datang kemari bersama Jimin dan Taehyung."
Tatapan Jungkook kembali beralih, dia mengetukkan jari-jarinya di atas meja dan mulai bangkit dari duduknya. Seoji melakukan hal yang sama.
"Jungkook, kenapa kau tidak menjawabku?" tanyanya sambil memegang tangan si pemuda Jeon.
"Ya, aku dengar. Aku akan pergi sebentar menemui mereka," jawab Jungkook.
Apa yang baru saja dia bayangkan tadi? Kim Taehyung berciuman dengan Hasa? Hal itu sangat mengganggu pikirannya. Dia tidak boleh melepaskan Hasa atau tidak bayangan buruk tadi bisa saja terjadi.
Kalau itu sampai terjadi di depan matanya, dia tidak akan bebas dari berita telah menusuk seseorang. Media akan memakannya hidup-hidup dengan berbagai macam judul.
"Jungkook, kau ini kenapa?!"
Suara Seoji yang sedikit membentak sudah cukup membuat beberapa orang yang ada di acara ini memperhatikan mereka.
"Rendahkan suaramu, Seoji" ujar Jungkook tak suka.
Si gadis Choi menunduk dan sedikit banyaknya merasa takut. Namun dia mengeraskan hatinya dan kembali menatap pria itu di matanya yang menusuk.
"Aku tidak mengerti kenapa kau tidak bisa membiarkan Hasa dekat dengan Jimin atau mungkin Taehyung. Dia sudah dewasa, bukan anak-anak lagi. Aku bahkan ada di umur yang sama dengannya, kau tak pernah melarangku."
"Apa yang sedang kau coba katakan padaku sebenarnya?" tanya Jungkook balik.
Tatapan dinginnya membuat Seoji semakin murka, tapi gadis itu menahannya. Ini semua demi image baik hati dan ramah miliknya.
"Kau tak perlu melarang Hasa berhubungan. Dia hanya orang yang kau benci kan? Tujuanmu balas dendam sekalipun aku sudah melarangnya karena itu tindakan buruk," jawab Seoji.
"Dia masih kecil, Jimin dan Taehyung terlalu dewasa untuknya" sahut Jungkook dan Seoji menggeleng.
"21 tahun sudah dewasa, Jungkook. Lama-lama tindakanmu jadi aneh."
"Aku hanya tak suka sahabatku menjalin hubungan dengan orang yang pernah menghancurkan hidupku. Sudahi sampai di sini pembicaraannya, kau tau dirimu tak pernah bisa menghadapi aku yang marah" final pria itu.
Seoji mundur satu langkah, Jungkook berjalan menjauhinya begitu saja. Dulu ... sebelum Han Sarang kembali muncul, hal ini tak pernah terjadi. Jungkook selalu memanjakannya dan melakukan hampir setiap hal yang dia pinta.
Langkah Jungkook tergesa-gesa ketika dia berhasil pergi dari Seoji, ribut dengan gadis itu membuang waktunya untuk bisa menemukan Hasa di antara kerumunan orang lainnya.
"Tidak, jangan, jangan biarkan siapapun menyentuhmu" gumam Jungkook.
Matanya melihat ke segala arah, lalu dia menemukan seorang gadis dengan postur yang amat dikenalnya sedang celingukan di depan meja makanan.
"Han Sarang...." lirih Jungkook lalu satu senyuman lega tercipta di wajah lelahnya.
Dia berjalan mendekat, sampai akhirnya berhasil menyentuh pundak gadis itu. Katakanlah Hasa punya reflek yang berbahaya karena dia langsung berbalik dan melayangkan tinjunya yang ditahan hanya dengan satu telapak tangan oleh Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMERTA ✓
Fanfic[Be Wise: Mature] Ada dua tipe pria di dunia ini. Pertama, pria baik-baik. Kedua, pria yang nakal. Menurut rumor, Jeon Jungkook bisa menjadi keduanya. Jungkook itu diktator, dendi dan parlente, arogan, dan kejam. Hasa sendiri adalah orang yang meras...