PART 3 | The Tension It's Getting Deeper

4.3K 676 872
                                    

Hai, Youniverse. Aku sedang kurang sehat saat ngetik part ini tapi karena ini sudah saatnya up jadi yaa iniilah hasilnya. Semoga kalian suka.

Oooo sekalian mau tanya dongg, kalian ada yang masih baca AU di Twitter gaakk?

Seperti biasa, vote ke berapaa nihh? Kali ini bukan dapat dawet tp dapat dipangku Sir 10 detik ajaah :*

Yukkk boleh dispam komen supaya ramai dann komen di setiap baris yang kamu sukaa.

**

Ini bukan kali pertama di hidupnya Hasa harus mendengar permintaan bodoh tapi sungguh apakah Min Yoongi memang sedikit di luar nalar? Menyerahkan diri pada gangster Sisilia. Sepertinya Yoongi memang ingin dirinya hanya tinggal nama saja esok hari, atau mungkin malam ini, atau bahkan beberapa waktu kemudian.

"Kau mau aku mati?" tanya Hasa.

"Ya sudah kalau merasa tidak sanggup, kau tidak—"

Mata Hasa melotot. Tidak, tidak, tidak. Jangan perkataan meremehkan dan wajah bosan itu. Tidak. Dirinya akan segera bertindak tanpa berpikir panjang.

"Bawa saja aku, aku menyerahkan diri" potong Hasa pada perkataan Yoongi sambil keluar dari persembunyian.

Kening Jungkook berkerut melihat respon si bungsu Han. Dia ingin menghampiri Hasa tapi Namjoon memegang pundaknya terlampau kuat.

"Hyung, apa yang sedang kau lakukan?"

"Justru aku yang bertanya. Apa yang ingin kau lakukan dengan keadaan satu tangan tidak prima?" tanya Namjoon balik.

Gigi Jungkook bergemelatuk. Ada beberapa orang di dunia ini yang susah sekali untuk dia langgar. Salah satunya adalah orang yang sedang menghentikannya ini, Kim Namjoon. Jungkook merasa, butuh banyak hal untuk dia bisa bertindak di luar keinginan pria jangkung dengan lesung pipi cukup dalam itu.

Ada beberapa macam kelebihan atau kekuatan yang dimiliki manusia di dunia ini. Bisa berupa kemahiran, kepintaran, kharisma, kecakapan, dan masih banyak lagi. Kim Namjoon definisi dari memiliki hampir semuanya. Siapa yang ingin menyangkal itu? Jawabannya tidak ada.

"Hana," panggil Namjoon.

Dia melihat gadis itu tengah berbisik dengan Hoseok lalu mereka semacam bertukar pikiran. Kemudian Namjoon melihat ke arah Seokjin yang secara diam-diam mengeluarkan sebuah alat dari kaus kakinya.

Sementara yang lainnya, masih dalam tindakan melindungi diri sendiri dan orang yang jaraknya paling dekat dengan mereka.

Salah satu gangster Sisilia itu mendekat ke arah Hasa kemudian dia memeriksa seluruh tubuh gadis itu. Memastikan bahwa mereka tidak membawa sandera yang bersenjata, apa lagi membawa peledak bersamanya.

"Tolong jangan terlalu lama merabaku di bagian paha. Itu menganggu. Sebenarnya tidak sembarang orang bisa menyentuhku. Kau beruntung," ujar Hasa.

Pria yang ada di hadapannya langsung menegakkan diri. Dia berjalan ke arah belakang Hasa lalu memukul tengkuk gadis itu dan membiarkannya jatuh terkapar menghantam aspal.

"Seperti yang biasa dikatakan manusia. Nyawa dibayar nyawa. Jari yang patah pun harus dibalas dengan cara yang sama. Kami akan mengembalikan seonggok manusia tidak berguna ini pada kalian saat fajar. Dengan bayaran yang sudah dilunaskan," ujar salah satu dari orang yang membawa Hasa.

AMERTA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang