5 | I'm not Falling I'm Just Drowning

5.5K 814 844
                                    

Apa artinya hujan jika sentuhan Jungkook ternyata bisa menghantarkan rasa panas di tempat di manapun pria itu mendaratkannya. Saat ini, sentuhan Jungkook ada di wajah Hasa. Gadis itu merasakannya, panas. Gadis itu membayangkannya, lembut. Gadis itu tidak punya kekuatan untuk menghindarinya.

Apakah semua sentuhan pria dewasa selalu sepanas ini bagi Hasa? Jawabannya tidak dan belum ada yang pernah sepanas ini. Hasa pernah menjalin beberapa hubungan sebelumnya, semua gagal secara mengenaskan. Dirinya pernah disentuh, di tangan atau di pundak, tak ada yang melebihi itu.

Hasa tidak suka wajahnya disentuh, itu mengganggu, tapi Hasa mulai menyadari dirinya menyukai Jungkook menyentuh wajahnya. Lagi, bahkan dia ingin lagi. Teruskan, bahkan dia ingin hal ini tak berhenti di sana. Lebih jauh, dia ingin sentuhan itu lebih jauh dan lebih dalam.

Jungkook memang menyentuh kulitnya, kulit wajahnya, tapi entah bagaimana bisa hatinya yang porak poranda. Seluruh tubuh Hasa terasa lemas tak berdaya untuk mengelak, tapi dia mungkin akan punya daya untuk membalas, membalas menyentuh Jungkook.

Hujan yang mulai deras dan percikan airnya sedikit demi sedikit menggapai mereka, tak sama sekali mengurangi bagaimana Hasa menikmati suasana ini. Dia berharap perasaan nyaman ini bukan hanya dirasakan oleh sepihak.

Jungkook mendekatkan wajah mereka lalu pria itu mulai menekan tengkuk Hasa. Bohong jika mereka berdua tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya. Mereka tau tapi mereka tak menghindarinya.

Bibir Jungkook terbuka, napas hangatnya langsung menyentuh bibir Hasa yang dingin. Jarak di antara mereka tak lebih panjang dari sebutir padi, tapi Jungkook sempat berhenti.

"Katakan lagi, Hasa."

Gadis itu terdiam, Hasa tidak mungkin mengatakan penghinaan masa kecil itu lagi atau tidak bibir mereka akan bersentuhan. Hal itu, entah kenapa Hasa berpikir seharusnya hal itu jangan sampai terjadi.

"Kau tau aku akan mencium mu," bisik Jungkook.

Dirinya terlihat seperti pecandu sekarang, tubuh Jungkook sangat tidak tenang. Seandainya ada beberapa vas keramik di sampingnya, pasti sudah dia lemparkan hingga pecah.

Namun karena benda itu tidak ada, Jungkook justru membuang pertahannya hingga hancur berantakan, pertahanan sementaranya. Sebab dia akan segera membangunnya lagi. Jauh lebih kokoh dan keras.

"Aku ingin mencium mu, Hasa" ujar Jungkook lagi dan tangan pria itu sekarang seperti orang sedang tremor.

Hasa menelan air liur, ini salah, ini salah, ini salah. Dia sudah merapalkan itu di kepalanya, tapi ketika bibir mereka sudah bersentuhan, Hasa justru memejamkan matanya.

Melihat tidak adanya penolakan dari Hasa, melihat bagaimana gadis itu pasrah di tangannya, dan melihat bagaimana Hasa seperti mendambakannya juga, Jungkook merasa ada yang meletus di dadanya. Oh, dia tau dirinya akan menggila.

Ketika Jungkook menaut bibir Hasa, tubuh mereka memegang dan Jungkook langsung merapatkan dada Hasa dengan dadanya. Satu tangan pria itu mencengkram dan menekan tengkuk Hasa agar ciuman sama sekali tidak memiliki potensi terlepas.

Sementara tangannya yang lain menekan tulang tengah punggung Hasa agar gadis itu tak punya kuasa untuk menjauh darinya. Jungkook selayaknya seorang penikmat kokain sekarang. Seolah dia baru saja menghirupnya melalui bibir gadis itu.

Hasa, Hasa, Hasa. Panti asuhan itu sangat buruk, semuanya bagaikan kertas kosong yang Jungkook tak suka. Hasa, Hasa, Hasa. Ketika dia datang, Jungkook melihat ada satu kertas yang penuh dengan coretan. Hasa, Hasa, Hasa. Kau menarikku, Hasa.

Makanan panti sama sekali tidak enak, juru masak di panti tidak pintar memasak, bagi Jungkook. Makanan panti tak pernah enak, tapi ketika Jungkook sadar dia menikmati makanan yang sama dengan Hasa, makanan itu berkali-kali lipat lebih enak.

AMERTA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang