37 | Aksi Arizona

1.4K 274 11
                                    

Manusia memang dipaksa untuk memilih meski enggan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manusia memang dipaksa untuk memilih meski enggan.

______________

"Gue ragu deh sama hasil ulangan nanti," cicit Sembagi pada Sansekerta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue ragu deh sama hasil ulangan nanti," cicit Sembagi pada Sansekerta.

Kelas mereka baru saja selesai ulangan harian Matematika. Dan Sembagi tidak percaya diri akan mendapat nilai bagus. Beberapa minggu ini Ganda sudah jarang mengomel tentang nilai sekolah karena perubahan yang dibuat Sembagi. Gadis itu sangat bersungguh-sungguh dalam belajar meski terkadang masih membolos atau tertidur di jam pelajaran.

Berusaha menenangkan, Sansekerta megusap kepala Sembagi. Tahu bahwa gadis itu telah berusaha keras.

Bel istirahat terdengar nyaring, mengundang para siswa untuk segera keluar menuju kantin setelah guru menpersilahkan.

Sansekerta berdiri, membuat Sembagi yang mengeluarkan kotak bekal mengernyit bingung. "Mau kemana?"

"Kantin," jawab Sansekerta tanpa suara, seraya menunjuk arah luar.

"Ikut." Sembagi berdiri tetapi ditahan oleh Sansekerta. Lelaki itu menggeleng dan menyuruhnya menunggu.

Selang berapa lama Sansekerta sudah kembali membawa dua kotak susu ultra rasa strawberry — favorite mereka. Senyuman Sembagi mengembang ketika lelaki itu menyodorkan susu siap minum.

"Makasih."

Di kelas hanya ada mereka berdua. Suasana yang cocok untuk makan siang bersama sambil bercengkerama. Tadinya Sembagi mengajak Sansekerta untuk makan di taman, mengingat Arizona bisa muncul kapan saja. Namun melihat sejak pagi lelaki menyebalkan itu tidak terlihat, Sembagi jadi sedikit lega.

Sempat berpikir bahwa Arizona akan semakin nekat karena pertemuan mereka kemarin malam di rumah.

"Gimana kabar ibu? Gada tetangga yang julid, kan?" tanya Sembagi dengan mulut penuh. Sansekerta menoleh dan mengambil nasi yang tertinggal di ujung bibir gadis itu seraya menggeleng.

"Kalau semisal ada yang gangguin kalian, lo harus cerita ke gue. Oke?" Sansekerta hanya mengangguk lantas menyuapi kekasihnya sesendok nasi goreng miliknya.

Bahasa Sansekerta (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang