43 | Perlahan jauh

1.3K 257 36
                                    

Aku tidak tahu ini benar atau salah, tetapi mungkin ini yang terbaik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tidak tahu ini benar atau salah, tetapi mungkin ini yang terbaik.

_______________

Hal yang paling Sembagi takutkan terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hal yang paling Sembagi takutkan terjadi. Sansekerta menghindarinya. Mereka masih duduk satu bangku, tetapi Sembagi merasa jika Sansekerta menganggapnya tidak ada.

Setiap Sembagi ajak bicara Sansekerta berpura-pura tak mendengar meski hearing paid nya terpasang. Laki-laki itu juga jarang membalas pesan Sembagi kecuali soal pelajaran ataupun tugas.

Seminggu sudah Sembagi begitu asing dari Sansekerta. Jarak mereka dekat, tetapi terasa jauh. Keduanya tidak mengakhiri hubungan dengan kata putus, tetapi mereka tahu bahwa ikatan yang terjalin mulai merenggang. Tidak ada yang menginginkan ini terjadi.

Sejak dulu Sansekerta terlalu tahu diri akan posisi dan keadaannya. Walau ia yakin melihat ketulusan pada setiap ucapan dan tindakan Sembagi, Sansekerta tahu bahwa pada dasarnya mereka begitu berbeda untuk disatukan.

Sansekerta tidak berbohong jika ia ingin tetap bersama Sembagi dan terus mencintai gadis itu. Sayangnya ia harus menyerah pada garis takdir yang dituliskan bagi manusia sepertinya — terlahir cacat.

Sansekerta percaya, di dunia ini memang ada hal yang tak mungkin bisa ia gapai atau miliki karena kekurangan dirinya. Salah satunya kehidupan sosial yang menyenangkan. Mendapatkan seseorang yang bisa dijadikan temen, bukan sesuatu yang mudah, apalagi kekasih.

Menemukan orang yang benar-benar tulus, cukup sulit bagi Sansekerta. Selama hidupnya, Sansekerta sudah banyak bertemu bermacam-macam orang dengan karakternya. Dan Sembagi adalah satu dari sekian banyak manusia yang benar-benar tulus kepadanya. Perasaan itu bisa Sansekerta lihat dari bagaimana gigihnya Sembagi mendekatinya, bahkan gadis itu benar-benar selalu mengekspresikan perasaan tanpa tahu malu.

Meski Sansekerta percaya pada perasaan Sembagi, ia masih berpikir bahwa dirinya tak pantas dicintai siapapun. Tidak ada perempuan yang ingin bersanding dengan lelaki cacat dan miskin, sudah pasti tak terkecuali Sembagi. Masih banyak lelaki hebat dan baik di luar sana yang pantas untuk Sembagi.

Bahasa Sansekerta (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang