Votenya kakak! Met baca ya🌻
“Mas apa-apaan sih, kemarin pas di restoran bilangnya teman kuliah doang, masa dia ngaku kalau mantan kamu!!”
Perempuan bernama Nurmalia tengah melampiaskan rasa kesalnya. Dihempaskan tas tangan kecil ke ranjang, kakinya sibuk mondar mandir membawa banyak perasaan dongkol dari acara makan malam. Kurniawan yang mengikutinya memilih duduk setelah menutup pintu kamar mereka.
“Ya kan cuma 3 bulan”
“Cuma-cuma.. 3 bulan itu hubungan bukan goreng tempe mendoan.. Terus kalau dia nyeritain pegangan tangan. Love language. Mas pasti pegang-pegang yang lain juga kan, 3 bulan ngapain coba. Lagian aneh banget tu cewek, cerita seenak itu di acara. Gak banget”
Belum mereda kekesalannya, Lia beralih mengambil botol air mineral di meja kecil yang ada di kamar tempat mereka menginap. Meneguknya habis seperti tidak ia butuhkan nanti-nanti.
“3 bulan itu ga berarti buat aku, Yaa” Kurniawan mencoba membela diri
“Itu buat Mas.. buat Dila??!! Dia aja seseneng itu nyeritainnya.. apa ga indah banget dulunya. Makanya apa-apa itu ceritain kan bisa, gamblang begitu loh sama istrinya”
*terus terang/transparanKurniawan tersenyum, meraih tangan istrinya untuk diajak duduk di tepi ranjang. Bola mata hitam milik Kurniawan menatap tepat di wajah sang istri. Menyampirkan rambut-rambut yang menghalangi pemandangan wajahnya.
“Ya sudah, maaf karena ga ngasih tahu ke kamu dengan jujur dan gamblang. Tapi dia hanya bagian masa lalu aku sebelum ketemu kamu, Yaa. Andai semua masa laluku termasuk Rania bisa ku hapus, akan aku hapus biar isinya hanya aku sendiri sebelum menemukan kamu.. tapi ga bisa. Maaf.”
Lia menghela napas panjang. Bahunya turun tanda ia mencoba meredakan diri dan berdamai dengan fakta yang baru saja mengejutkannya. Tangannya memainkan jari Kurniawan yang tengah bertautan dengan miliknya.
“Aku lebay banget ya?” tanya Lia seraya menatap Kurniawan
Lia tersenyum tipis tak memutuskan pandangannya pada sang suami yang tengah memperhatikannya seksama.
“Wajar.. kita dua orang yang berbeda, tidak saling kenal kan? belum banyak cerita yang aku ceritakan”
Tangan Kurniawan memainkan cincin di jari manis kanan Lia, dua cincin yang menumpuk jadi satu di sana. Cincin pernikahan dan lamaran mereka.
“Lagian bisa-bisanya kenal cewek-cewek aneh” acara ngambek Lia masih berlanjut meski tatapannya sempat melembut
“Katanya dipertemukan yang salah dulu sebelum akhirnya menemukan yang tepat” alibi Kurniawan
“Ya tapi setidaknya kasih tahu yang jelas begitu lho ke aku. Biar aku ga kelihatan bodoh banget. Tar dia ngira lagi, kalau pernikahan kita ga saling terbuka satu sama lain. Istri ga tahu masa lalu suaminya, cerita suaminya dulu seperti apa.. meskipun pada faktanya emang begitu juga”
“Masa Dila bakalan ngira gitu?” tanya Kurniawan sedikit menggoda
“JANGAN SEBUT NAMANYAAAA!”
“Iya iya.. masa dia ngira begitu?” ralat Kurniawan
“Bisa aja kan”
“Gak mungkin lah.. paling dia malah iri, lihat aku gitu ke kamu”
“Mbeelll.. udah ah aku meh mandi"
Lia berdiri untuk segera menuju kamar mandi
“Ikut”
“GAK!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Ripuh
General FictionMenjadi seorang yang tidak mudah dicintai tak pernah ada direncana hidup Nurmalia. Hingga ia memutuskan untuk tidak menargetkan diri mendapat pasangan. Kebahagiaan hidupnya bukan untuk menikah. Tapi apa jadinya jika anak teman ayahnya, memilih untuk...