Bab 2. (C) Hari Kedua di Sekolah (Selesai)

933 1.1K 89
                                    


Setelah Sampai di Perpustakaan.

Ruang ini cukup luas. Aulia dan Tegar menyerahkan kartu kepada petugas perpustakaan, setelah itu aku didaftarkan oleh Aulia untuk menjadi anggota perpustakaan, sementara Tegar langsung menelusuri rak-rak buku. Seketika kejadian kemarin terbayang di benakku. Ah, kenapa dengan perasaanku ini?

Kok tiba-tiba aku ingin tahu keadaannya, ya. Ingin bertanya sesuatu juga padanya, ah tapi ....

"Ri, ayo kita cari buku! Kan kamu belum punya buku paket!" Ajak Aulia.

"Ya, udah. Ayo!" Jawabku. Lalu kami beranjak menuju rak-rak buku.

"Ri, kamu mau pinjem buku yang mana dulu? Kalau langsung pinjem semuanya, pasti kamu keberatan bawanya."

"Hemmm, pinjem tiga aja dulu. Buku ekonomi, geografi, dan buku bahasa indonesia. Tapi ... buku bahasa indonesianya di mana?" tanyaku sambil celangak-celinguk.

"Kenapa gak buku sejarah atau sosiologi aja dulu? Yang satu rak dengan buku-buku IPS ini. Kalau buku bahasa indonesia mah di sana, di rak buku bahasa." Aulia menunjuk ke belakang rak buku-buku IPS itu. Lalu kami ke sana. Begitu sampai, aku langsung mengambil buku yang dimaksud, lalu membuka bukunya halaman per halaman, terus membacanya sekilas.

"Hemmm, pasti kamu suka banget pelajaran bahasa indonesia, kan?" tebak Aulia.

"Lho, kok Iya bisa tahu," jawabku dengan heran.

"Ya, tahulah, Ri. Atuh da kelihatan dari gelagat kamu. Nah, sekarang kita ke sana, yuk! Aku mau ngambil buku paket matematika, soalnya yang punyaku ada di kelas."

Lalu aku mengikuti langkah Aulia. Begitu sampai, dia langsung mengambil buku yang dimaksudnya, kemudian kami keluar dari area rak-rak buku menuju meja anggota perpustakaan. Aulia menghampiri Tegar yang sedang fokus membaca buku geografi.

"Kakak sibuk, gak?" tanya Aulia pada Tegar.

"Oh, nggak. Cuma membaca materi yang tadi dibahas aja, kok. Kenapa? Ada yang bisa aku bantu?" tanya Tegar.

"Iya, Kak. Jadi, gini. Aku belum paham betul dengan materi matematika yang tadi dibahas. Kakak mau bantuin, kan?" Aulia dengan nada manja.

"Oh ... boleh-boleh. Coba lihat dulu soalnya, tentang apa?"

"Tentang persamaan lingkaran, Kak." Lalu Aulia membuka bukunya per halaman, "nah, yang ini." Aulia menunjukkan soalnya.

"Oh, soal yang ini, oke. Bismillahirrahmanirrahim, coba kalian perhatikan penjelasanku, oke." Tegar lalu mengambil secarik kertas dan pulpen di atas meja itu. Aku dan Aulia pun memerhatikannya.

Lalu Tegar menuliskan. "Jadi, persamaan lingkaran itu pusatnya di 0,0, ya. Kalau pusatnya di 0,0, maka persamaan umumnya yaitu x kuadrat tambah y kuadrat sama dengan jari-jari, ya. Kalau jari-jarinya atau r-nya misalnya sama dengan 7, berarti persamaan lingkarannya kalau pusatnya di 0,0, berarti x kuadrat tambah y kuadrat sama dengan 7 kuadrat. Nah, berapa 7 kuadrat itu?" tanyanya.

"49," jawab Aulia.

"Nah begitu, ya. Jadi, x kuadrat tambah y kuadrat sama dengan 49." Ditulis di bawahnya lagi, "nah, jika berpusat di a,b, jadi ada di sembarangan titik. Terus persamaan umumnya begini, x dikurang a kuadrat ditambah y kurang b kuadrat sama dengan jari-jari kuadrat. Oke, biar gak pusing, aku tandain, deh." Menulis huruf A di sisi tulisan pusat 0,0 dan huruf B di sisi tulisan pusat a,b.

"Hemmm, terus jika pusatnya di 2 koma min 3 dengan jari-jari emmm, 9 ya misalnya. Berarti x, terus a-nya kan 2 jadinya, ya. Lalu min 2 kuadrat ditambah y lalu b-nya kan min 3 ketemu min lagi, sehingga plus 3 kuadrat sama dengan 9 kuadrat itu berapa? 81, ya. Oke, kalau kita jadiin bentuk persamaan lingkaran yang lain, ya. Maka, x kuadrat, x kali min 2 min 2x kali 2 min 4x, min 2 dikuadratkan plus 4 ditambah y kuadrat dan y kali 2 kali 3, jadi 6 y, ya. Terus 3 dikuadratkan jadi 9. Kemudian 81 jadi pindah ke kiri jadi min 81 sama dengan nol, kan. Jadi, kalau kita susun x kuadrat ini plus y kuadrat ya ini min 4x, baru selanjutnya y-nya plus 6y, kemudian 4 tambah 9 jadi 13. Nah, 13 dikurangi 81 itu jadi min 68 sama dengan nol, ya. Sampai sini paham?" jelas Tegar.

Cahaya untuk Tegar (SEASON 2) - TAMAT ✔️ | BELUM TERBIT.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang