Bab 17. (B) Kabar Mengejutkan di Pagi Hari

505 664 4
                                    


Minggu, 26 April 2015-di Kamar Rumah Bibi-di Daerah Jelekong-Pukul 21.14 WIB.

Kini aku berada di rumah Bibi. Sebenarnya bukan karena pindah lagi ke sini, tapi karena aku kabur dari rumah karena pundung-maksudnya mengambek pada orang tua dan kakakku sebab masalah kemarin. Aku cuma butuh tinggal di sini beberapa hari untuk menenangkan diri.

Sementara ini, cuma di sini tempat ternyaman, daripada di rumah orang tuaku sendiri yang selalu buat kepala dan hatiku panas-bagaimana tidak begitu? Di setiap kali aku melakukan aktivitas di rumah-mau itu sedang makan, bahkan ketika aku mau salat pun, mereka selalu saja membahas Tegar, mereka tetap tidak merestui, bahkan terus menghina kekasih hatiku itu, pantas aku merasa sakit hati, sehingga membuat aku tidak nyaman dan tidak betah tinggal di rumah itu.

Baru tadi sore aku tiba di sini. Begitu sampai di sini, aku langsung memeluk Bibi sambil menangis, lalu aku mencurahkan isi hatiku padanya. Bibi pun terus menenangkan aku dan menasihatiku. Memang di keluargaku itu, yang mendukung hubunganku dengan Tegar ya cuma Bibi dan Mamang-dari dulu mereka berdua sampai menyarankan aku untuk menjalin hubungan dengan Tegar, bahkan di saat itu aku belum menyadari mencintai Tegar.

Tadi setelah Magrib, A Ubai juga datang ke sini yang memang dia sudah mengetahui keberadaanku di sini. Dia lalu menyuruh aku pulang karena dia takut aku sering ketemu dengan Tegar di sini, tentu aku tidak mau, apalagi dipaksa terus. Sampai dia dimarahi Mamang, kemudian mereka berdua berdebat soal hubunganku bersama Tegar dengan penuh emosi. A Ubai yang tampak tak suka Mamang mendukung hubunganku dengan Tegar, dia lalu melontarkan perkataan yang membuat hati Mamang tersinggung, sehingga mereka berkelahi. Aku dan Bibi yang menyaksikannya pun tentu merasa tak nyaman, apalagi aku merasa tak enak hati terhadap Mamang atas perkataan kasar kakakku itu. Bibi pun menengahi perkelahian mereka, hingga akhirnya mereka berhenti berkelahi setelah para tetangga berdatangan ke sini. A Ubai pun kelihatan malu, sehingga dia pulang.

Sampai sekarang pun kejadian itu masih terbayang di benakku, dan aku masih tak habis pikir, kenapa hubunganku dengan Tegar bisa serumit ini? Kenapa kisah cintaku bagaikan film drama yang seolah-olah seperti sengaja didramatisasi? Padahal aku dan Tegar tidak sedang bermain film itu. Ya, paling kami hanya melakoni sandiwara bumi yang bisa otomatis melakukan hal-hal yang tertulis dalam skenario-Nya.

"... cinta sejati itu emang selalu penuh cobaan, Neng. Semakin besar cobaannya, maka semakin bertambah pula kekuatan cintanya," begitulah nasihat Bibi pada sore tadi.

Di satu sisi pikiran, aku juga tak bisa berhenti memikirkan Tegar. Lelaki itu selalu membuat aku kagum, sungguh ketulusan hati dan ketangguhan jiwanya mampu mengalihkan duniaku. Bayangan dirinya itu terus melilit otakku, bayangan yang saat dia berlutut di hadapan orang tuaku untuk meminta restu demi mendapatkanku-maka inilah yang membuat aku terus menangis haru, rasanya tak akan bisa terlupakan sampai kapan pun.

Tindakan Tegar yang pantang menyerah memperjuangkan aku-itulah yang selalu membuat hatiku tersanjung, karena rasanya aku bagaikan sang ratu cantik yang bermahkota berlian yang memicu sang raja tampan rela berperang sampai titik darah penghabisan demi mendapatkan perempuan yang dicintainya itu untuk dijadikan permaisurinya. Ya, Tegar memang bagaikan sang raja tampan itu.

Alhamdulillah, dari sekian banyaknya nikmat yang Allah berikan padaku, maka Tegarlah yang merupakan nikmat terindah dan terbesar untukku yang tak mungkin bisa kudustakan. Memang tidak ada manusia yang sempurna, tapi bagiku, Tegar adalah lelaki yang sempurna. Di luar sana banyak perempuan unggul yang mengincar lelaki unggul itu, tapi malah aku-perempuan biasa ini yang dipilihnya. Di luar sana pun banyak perempuan yang kurang beruntung, karena mendapatkan lelaki yang kurang baik untuk mereka. Sedangkan aku sangat beruntung, aku dianugerahi lelaki yang sangat baik yaitu Tegar.

Cahaya untuk Tegar (SEASON 2) - TAMAT ✔️ | BELUM TERBIT.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang