Aksara || 10

142K 6.9K 14
                                    

Don't forget vote and comment




🌷 Happy reading 🌷

Setelah selesai makan, Aksa langsung mengajak Anna ke kamarnya untuk mengganti pakaian. Itupun dipaksa oleh Gira terlebih dahulu baru Aksa mengajaknya.

"Aksa," panggil Anna, membuat Aksa yang ingin masuk kedalam kamar mandi menghentikan langkahnya.

"Apa?" tanya Aksa.

"Emm... Aku gak bawa baju, terus gantinya pakai baju apa?" tanya Anna dengan tangan saling menyatu.

"Bukan urusan gue," jawab Aksa, setelahnya Aksa masuk kedalam kamar mandi.

Anna menghela nafasnya. Tidak lama kemudian suara ketukan pintu terdengar, membuat Anna langsung membukanya.

"Ini, mama tadi lupa ngasih ke kamu," ucap Gira setelah pintu terbuka. Gira memberikan pakaian wanita lengkap, hingga celananya.

"Ini punya kakaknya Aksa, tadi mama pinjam ke dia," lanjut Gira ketika melihat wajah bingung dari Anna.

Anna mengangguk. Gadis itu pun menerimanya dan tersenyum.

"Makasih, ma. Jadi gak enak ngerepotin," balas Anna sedikit merasa bersalah.

"Gak pa-pa, mama malah suka kamu repotin," balas Gira mengelus kepala Anna dengan sayang.

"Udah sana ganti baju, Aksa udah selesai tuh," ucap Gira ketika melihat Aksa sudah keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang rapi.

Anna menganggukkan kepalanya. Setelah kepergian Gira, gadis itu menutup pintu dan membalikkan badannya.

Matanya sempat melihat kearah Aksa, namun gadis itu langsung berjalan menuju kamar mandi dengan membawa handuk dan juga pakaian ganti.

Lima belas menit berlalu, Anna keluar dari kamar mandi sudah menggunakan pakaian biasa. Gadis itu melihat sekitarnya yang terlihat kosong. Tidak ada Aksa dimana.

Anna bertanya-tanya, kemana perginya suaminya itu. Anna yang tidak ingin mengambil pusing pun berjalan menuju lemari pakaian. Mengambil totebag dan menyimpan saragam sekolahnya disana.

Setelah selesai Anna keluar dari kamar. Dan melangkahkan kakinya menuruni tangga. Tujuan Anna adalah teras rumah, karena dia pikir Aksa atau Gira berada disana. Apalagi saat melihat pintu rumah yang terbuka sedikit lebar.

Dan benar saja. Disana ada Aksa, tetapi tidak ada Gira. Anna tersenyum tipis saat melihat Aksa sedang mencuci motor. Namun senyumannya perlahan hilang, ketika dia menyadari Aksa tidak berada disana sendirian. Ada seorang perempuan yang Anna perkirakan seusia mereka.

Anna tidak pernah melihatnya sebelumnya. Kakaknya Aksa? Gak mungkin, dia tahu sosok wajah kakaknya Aksa seperti apa.

"Aksa," panggil Anna membuat Aksa dan juga perempuan yang dia lihat tadi menoleh.

"Kenapa?" tanya Aksa dengan datar. Anna yang mendengarnya menggulum bibir bawahnya, bingung harus ngomong apa. Dia memanggil Aksa tadi hanya ingin agar Aksa tau jika dirinya berada disana juga.

Namun senyumannya terbit ketika melihat mama Gira berjalan dari arah luar rumah dengan membawa kantung belanjaan. Anna pun berinisiatif mendekat dan membantu Gira untuk membawanya.

"Biar Anna bantu, ma," ujar Anna. Gira tentu saja senang. Wanita itu langsung memberikan beberapa kantung belanjanya pada Anna.

"Oh, ada Sania?" ujar Gira ketika melihat perempuan yang berdiri di dekat Aksa.

Gadis bernama Sania itu tersenyum. Tentunya dibalas senyuman juga oleh Gira.

"Hehehe, iya Tan. Udah lama gak main kesini, jadi waktu liat kak Aksa nyuci motor aku langsung ke sini," balas Sania. Gira menganggukkan kepalanya mengerti. Wanita itu melihat kearah putranya lalu kearah Anna. Gira dapat melihat wajah Anna yang tampak cemberut.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang