Warning!!! Typo bertebaran
Don't forget vote and comment
•
•
•
•
🌷 Happy reading 🌷Anna terlihat tidak semangat ketika turun dari motor. Selain karena dirinya sakit, perkataan dokter Andika tadi membuat Anna terus kepikiran.
Bahkan gadis itu langsung masuk kedalam rumah tanpa menunggu Aksa. Membuat Aksa melihat kepergian Anna dengan kening mengerut.
Setelah memakirkan motornya didalam garasi, Aksa turun dari atas motor dan berjalan masuk kedalam rumah. Di dalam rumah dia dapat melihat Anna yang sedang menaiki tangga dengan pandangan kosong. Aksa yang melihat hal itu menghela nafasnya.
Aksa pun mempercepat langkahnya dan menyusul Anna yang hampir terjatuh, Untung saja Aksa datang tepat waktu.
"Kalau jalan itu lihat-lihat," omel Aksa sambil membantu Anna berdiri tegak.
Anna menghela nafasnya. Gadis itu menatap Aksa yang juga sedang menatapnya. Tidak lama kemudian Anna langsung mengalihkan tatapannya dan kembali melangkahkan kakinya menuju kamar. Aksa yang melihat itu langsung mencegahnya.
"Lo kenapa? Keliatannya murung banget, Lo ada masalah sama dokter Andika?" tanya Aksa yang sudah berdiri di depan Anna.
Anna kembali menghela nafasnya. Gadis itu mendongak untuk menatap Aksa yang lebih tinggi darinya. Lalu bibir pucat gadis itu membentuk senyuman lebar.
"Gak ada, kepalaku pusing banget. Pingin cepet-cepet istirahat," jawab Anna. Aksa tanpak tidak percaya. Cowok itu menatap mata Anna untuk mencari kebenarannya. Namun dia tidak menemukannya, karena yang dia lihat dari mata Anna adalah binar kelelahan.
Melihat Aksa terdiam membuat Anna melepaskan tangan Aksa darinya. Lalu gadis itu kembali berjalan menuju kamarnya. Kali ini Aksa tidak menahannya. Cowok itu lebih memilih menatap kepergian Anna dengan raut wajah yang sulit diartikan.
Setelah sampai di kamar, Anna tidak langsung menuju tempat tidurnya. Gadis itu lebih memilih masuk kedalam kamar mandi setelah meletakkan tasnya dan membawa handuk serta pakaian ganti.
Tidak lama setelah Anna masuk kedalam kamar mandi, Aksa masuk kedalam kamar. Cowok itu melihat kearah kamar mandi dengan pandangan mengunci. Dia seperti memikirkan sesuatu, namun cowok itu langsung menggelengkan kepalanya dan milih berjalan menuju balkon kamarnya.
Disana Aksa langsung mengeluarkan rokoknya dari dalam kantong celananya serta sebuah korek. Setelahnya cowok itu menghidupkan rokoknya menggunakan korek dan mulai menghisapnya dalam-dalam.
Setidaknya dengan cara ini pikiran Aksa tampak jernih. Walaupun hal yang dia lakukan sangat salah. Bahkan papanya sering melarangnya, tapi tidak pernah dipedulikan oleh Aksa.
Aksa menoleh ketika mendengar suara pintu balkon terbuka. Dia mendapati Anna yang sedang berdiri di dekat pintu balkon. Senyuman tipis Aksa berikan pada Anna.
"Kamu ngerokok?" tanya Anna sambil berjalan mendekati Aksa. Mendengar pertanyaan Anna membuat cowok itu melihat kearah sebatang rokok yang dia pegang.
Dia ingin mengisap nya kembali. Namun tanpa dia sangka-sangka sebelumnya, Anna mengambil rokok di tangannya dan mematikannya. Setelahnya membuang rokok tersebut kehalaman rumah.
Aksa ingin marah. Namun ketika melihat wajah Anna yang sedang menatapnya dengan senyuman, membuat Aksa mengurungkan niatnya.
"Ngerokok itu gak bagus, kamu tau kan penyebab rokok itu sangat bahaya buat kesehatan? Seharusnya kamu bersyukur karena diberikan anggota tubuh yang sehat sama tuhan dan menjaganya, bukan malah merusaknya," ujar Anna panjang dengan mata menatap lurus kedepan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Teen FictionBAPER GAK TANGGUNG JAWAB!!! ================================ ⚠️ Jangan lupa follow terlebih dahulu sebelum membaca. Aku saranin baca cerita ini sebelum ending 17+ ygy ================================ Menikah muda bukanlah harapan seorang cowok berna...