Aksara || 50

106K 5.1K 99
                                    

Don't forget vote and comment




🌷 Happy reading 🌷

    Ujian sudah berakhir, kini siswa-siswi kelas dua belas tinggal menunggu hasilnya saja. Selama itu juga Aksa terus mencari penyebab Anna pingsan di gudang dan membuahkan hasil.

Aksa waktu mengetahui penyebab Anna pingsan, Aksa langsung emosi. Apalagi ketika tau penyebab orang yang membuat Anna pingsan adalah Laura.

Saat pulang sekolah, Aksa tidak langsungn pulang. Cowok itu lebih memilih menuju ke gedung IPA, dimana kelas Laura berada. Pasti kalian dapat menebaknya apa yang akan dilakukan oleh Aksa setelah ini.

Brak~

Suara dobrakan pintu terdengar di kelas 12 IPA 3, membuat seisi kelas tersebut menoleh kearah pintu.

Aksa berdiri di ambang pintu dengan mata mengedar keseluruh penjuru mencari keberadaan Laura. Setelah menemukannya, cowok itu berjalan menuju dimana Laura sedang memasukkan barang-barang kedalam tas. Disisi gadis itu tidak ada teman-teman nya. Mungkin mereka sudah pulang.  

Begitu juga dengan murid-murid lainnya. Mereka sepertinya sudah pada pulang, karena didalam kelas tersebut hanya ada lima orang dengan salah satunya Laura.

Murid-murid yang masih ada di kelas tersebut yang melihat hal itu bertanya-tanya. Mereka saling berbisik sambil melihat kearah Laura. Laura yang melihat hal itu mengerutkan keningnya, dia yang penasaran pun menolehkan kepalanya kearah pintu dan mendapati Aksa yang sedang berjalan kearahnya.

"Aksa? Nga-" belum sempat Laura menyelesaikan ucapannya, Aksa sudah terlebih dahulu menarik tangannya dan membawanya keluar dari kelas, Membuat Laura kebingungan.

"Aksa, kenapa?" tanya Laura mempercepat langkahnya menyamakan langkah lebar Aksa.

Aksa tidak menjawabnya. Cowok itu terus menarik tangan Laura dengan raut wajah datar. Mereka pun menjadi pusat perhatian karena baru kali ini mereka melihat Aksa menyeret Laura dengan emosi.

Mereka tiba di sebuah gudang, dimana tempat Anna pingsan waktu itu. Laura yang melihatnya mengerutkan keningnya. Tanpa dia sadari Aksa sudah membawanya masuk kedalam gudang.

Aksa menghempaskan tangan Laura sehingga membuat badan Laura sedikit terdorong. Laura meringis ketika lengannya terasa sakit karena cengkraman Aksa.

"Kamu ngapain bawa aku kesini, Sa?" tanya Laura menatap ke sekitar gudang.

Aksa tidak menjawabnya. Malahan cowok itu berjalan mendekati Laura, membuat Laura menjadi takut. Apalagi ketika melihat raut wajah dingin Aksa.

"Apa lo inget? Disini Lo pernah hampir buat orang kehilangan nyawanya," ujar Aksa dingin. Laura yang mendengarnya menoleh dan mendapati raut wajah datar Aksa.

"E-enggak, aku gak pernah ngelakuin itu," balas Laura berbohong. Aksa yang mendengarnya terkekeh sinis. Cowok itu semakin mempertipis jaraknya membuat Laura memundurkan langkahnya. Namun hal itu justru semakin membuatnya terpojok ke dinding.

Laura menahan napasnya ketika wajah Aksa hampir mendekati wajahnya. Namun hal itu tidak berlangsung lama, karena setelahnya Laura malah mendekati wajahnya dan mencium Aksa tepat di bibir. Hal itu membuat Aksa terkejut dan bersamaan dengan itu terdengar suara barang terjatuh.

Aksa menoleh dan mendapati sosok Anna yang berdiri di dekat pintu bersama Radja dan Bobi. Di dekat kaki Anna ada beberapa buku yang berserakan.

"A-aku ganggu yah?" tanya Anna. "Kalau gitu aku minta maaf," ujarnya lagi dan mengambil buku yang terjatuh di lantai. Setelahnya Anna langsung berdiri dan berbalik, melangkahkan kakinya meninggalkan gudang.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang