Aksara || 68

74.7K 3.9K 691
                                    

Sebelum mulai baca aku minta kalian bacanya pelan-pelan aja yah

Don't forget vote and comment




🌷 Happy reading 🌷

Dari kejauhan. Anna dapat melihat Gira dan Raka sedang duduk di kursi depan ruang ICU. Terlihat di mata kedua mertuanya yang tampak sedih.

"Ma," panggil Anna membuat Gira yang sedang menundukkan kepalanya mendongak. Wanita itu tersenyum menyambut kedatangan Anna.

"Siapa yang sakit, ma?" tanya Anna sambil menatap ruang ICU dan Gira secara bergantian.

"Duduk dulu sayang." Gira menarik tangan Anna untuk duduk di sampingnya.

"Ma, siapa yang sakit?" tanya Anna dengan raut wajah yang sangat khawatir. Ditambah dia tidak ada melihat keberadaan Aksa disana, padahal seluruh keluarganya ada di sini.

"Janji sama mama, setelah kamu mendengar nya kamu bakalan baik-baik aja." Dengan cepat Anna menganggukkan kepalanya. Dia sangat penasaran dengan siapa yang ada di ruang ICU. Jangan bilang kalau itu ...

"Aksa ngalamin kecelakaan, dan saat ini dia sedang ngalamin koma," jawab Gira dengan kepala sedikit menunduk.

Dunia Anna seakan runtuh setelah mendengarnya. Anna menutup mulutnya tidak percaya. Aksa, suaminya mengalami kecelakaan.

"A-aksa," lirih Anna sambil menatap pintu ICU yang tertutup. Perlahan air matanya mulai luruh.

Gira yang melihat hal itu langsung mendekap erat Anna, untuk memberikan ketenangan.

"Gi-gimana bisa, ma?" tanya Anna dengan suara parau nya.

"Aksa ngalamin kecelakaan tepat pukul dua belas kurang lima belas menit di jalan Plamboyan, jalan yang sering terjadi kecelakaan," jawab Raka.

"Polisi bilang mobil yang di bawa Aksa ditabrak sama mobil pengangkut barang yang keluar jalur karena sang sopir mengantuk. Mobil sempat berguling beberapa meter, lalu berselang lima menit kemudian, mobil lain datang dari arah kanan dan menghantam mobil Aksa yang tergeletak di tengah jalan. Sang sopir tidak bisa me-rem mobilnya karena bawaan yang banyak serta hujan deras." Raka menjelaskan detail kejadian kecelakaan yang dialami Aksa.

Anna yang mendengarnya semakin terisak. Wanita itu semakin erat memeluk Gira yang sejak tadi mengusap punggungnya.

"I-ini salah a-anna, ma. Se-seharusnya a-anna gak mi-minta Aksa bu-buat keluar ma-malam itu," ucap Anna lirih. Gira semakin mengusap punggung Anna, mencoba menenangkannya. Dibantu oleh Ara yang duduk disamping Anna.

"Udah sayang, ini enggak salah kamu," ucap Gira mencoba menenangkan Anna. Namun tampaknya tidak berhasil, karena Anna semakin menangis terisak.

Suara berisik dari dalam ruang ICU membuat Raka langsung berdiri dari duduknya. Begitulah juga dengan Anna yang sudah melepaskan pelukannya dan berusaha berdiri dibantu oleh Gira.

Andika yang merasa tidak ada yang beres di dalam ruang ICU pun langsung masuk kedalam ruangan tersebut. Bersamaan dengan itu beberapa dokter serta perawatan mulai berdatangan dan memasuki ruangan yang di tempati Aksa.

"Ma, Aksa gak bakalan kenapa-kenapa kan?" tanya Anna dengan sangat lirih. Dicampur dengan suara isakannya.

"Aksa bakalan baik-baik aja, kamu harus percaya dengan Tuhan," jawab Gira sambil merangkul Anna untuk memberikan kekuatan pada menantunya.

Dokter Andika keluar dari ruangan ICU, disusul oleh dokter lainnya.

"Pasien sadar lebih awal dari perkiraan, ini kabar bagus. Biasanya pasien akan sadar dalam 24 jam atau lebih dalam kondisi sulit seperti ini. Setelah ini kami akan segera membawanya pindah keruang rawat," ucap sang dokter Satria, dokter yang menangani Aksa.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang