Aksara || 57

84.1K 4.8K 169
                                    

Don't forget vote and comment




🌷 Happy reading 🌷

"Anna mana, Sa?" tanya Gira datang menghampiri Aksa yang sedang duduk dibangku tamu bersama para sepupunya. Mereka duduk melingkar dengan meja bulat sebagai pembatas.

"Di kamar, tadi dia katanya lagi gak enak badan," jawab Aksa yang mendapat anggukan dari Gira.

"Tapi itu kak Anna, bang," ujar Nanda sambil menunjuk seorang perempuan yang baru saja keluar dari rumah.

Gira dan Aksa langsung menoleh, begitu juga dengan para sepupu Aksa. Aksa terkejut dengan kehadiran Anna yang sedang berjalan kearahnya.

"Loh, Na. Bukannya tadi kata Aksa kamu lagi gak enak badan, kok disini?" tanya Gira sambil mengecek tubuh Anna yang memang tampak pucat.

Anna tidak langsung menjawabnya. Gadis itu lebih memilih menatap Aksa yang sedang menatapnya dengan tajam. Melihat hal itu membuat Anna menggigit bibir bawahnya karena takut. Dia pun beralih menatap Gira.

"Iya, ma. Tapi sekarang udah agak mendingan kok," jawab Anna tersenyum menenangkan.

"Ya udah, kamu duduk aja disini bareng mereka." Gira menarik Anna dan menyuruhnya duduk di bangku samping Aksa.

"Mama mau kedepan dulu," pamitnya yang diangguki oleh Anna. Setelahnya Gira pun melangkahkan kakinya kedepan.

"Lo keras kepala yah, gak pernah berubah," ucap Aksa dingin. Membuat Anna yang sedang bermain dengan Nanda menoleh.

"Aku bosen di kamar, makannya ke sini," balas Anna yang tidak dihiraukan sama sekali oleh Aksa. Karena cowok itu malah sibuk bermain ponselnya. Melihat itu membuat Anna menghela nafasnya sabar.

"Kak Anna, tadi Riyan nanya. Katanya nama kakak siapa," ujar Nanda membuat Anna menoleh kearahnya.

"Riyan?" tanyanya.

"Iya, itu orangnya," jawab Nanda sambil menunjuk seorang pria yang duduk di depan Aksa. Anna pun mengikuti arah tunjuk Nanda dan mendapati sosok cowok SMA yang sedang menatapnya sambil tersenyum.

"Hai Riyan, namu aku Annara, panggil aja Anna." Anna memperkenalkan namanya.

"Kakak pacarnya bang Aksa?" tanya Riyan.

"Bukan, kak Anna istrinya kak Aksa," jawab Nanda mewakili Anna.

"ISTRI?" Riya tampak terkejut. Cowok itu menatap Nanda yang sedang menganggukkan kepalanya.

"Lebay banget, Lo." Seorang cowok yang memiliki wajah sama dengan Riyan itu berucap. Membuat Riyan menatapnya tidak suka.

"Kenapa sih? Heboh banget Lo," balas Riyan sewot yang tidak dipedulikan sama sekali oleh cowok itu.

Malahan cowok itu menatap Anna yang juga sedang menatapnya. Wajahnya datar, berbeda dengan Riyan yang tampak ceria. Mereka kembar, tapi kepribadian mereka berbeda.

"Kenalin, gue Rayon," ucap cowok bernama Rayon tersebut.

"Hai, kalian berdua kembar yah?" tanya Anna yang diangguki kompak oleh Riyan dan juga Rayon.

"Kelas berapa?" tanya Anna.

"Satu SMA," jawab Rayon. Anna yang mendengarnya mengangguk.

"Lo cantik kak, tapi sayang udah nikah," ucap Rayon tiba-tiba, membuat Anna tersenyum kikuk.

Namun berbeda dengan Aksa yang tampak tidak suka. Bahkan cowok itu langsung menghentikan bermain ponselnya, guna menatap Rayon dengan tajam.

"Emang kenapa kalau dia belum nikah?" tanya Aksa. Nada suaranya terlihat kalau dia tidak suka.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang