Don't forget vote and comment
•
•
•
•
🌷 Happy reading 🌷Anna menarik tangannya dari Aksa. Saat ini mereka sudah berada di lapangan indoor, dimana biasanya pertandingan basket dilaksanakan.
"Kamu kenapa bilang kalau kita pacaran sama Laura?" tanya Anna protes.
Aksa menghela nafasnya. Cowok itu menatap Anna yang sedang menatapnya dengan tajam.
"Kenapa?" bukannya menjawab Aksa malah balik bertanya yang semakin membuat Anna menggeram kesal.
"Kamu tanya kenapa? Kamu gak tau kalau setelah ini pasti banyak yang bicarain aku sama kamu, aku gak suka itu Aksa!" jawab Anna yang tampak sangat marah. Ini merupakan kali pertamanya Anna marah pada Aksa.
Bukannya marah karena dibentak oleh Anna. Aksa malah memegang kedua pipi Anna dan menatapnya dengan lekat.
"Lo tenang aja, mereka gak bakalan ada yang berani ngomong buruk tentang Lo. Pegang ucapan gue," ujar Aksa dengan senyuman tipisnya. Setelahnya Aksa memeluk Anna dan mencoba menenangkan gadis itu yang tanpak marah.
Anna terpaku dengan perlakuan Aksa yang tiba-tiba. Namun gadis itu berusaha menetralkan detak jantungnya yang menggila.
"Gue tadi salut sama Lo, karena udah berani ngelawan Laura," ucap Aksa sambil melepaskan pelukannya dan memegang bahu Anna. Menatap kedua mata Anna dan tersenyum.
"Kalau bisa Lo harus kayak gitu setiap hari, biar Lo gak mudah ditindas sama Laura dan juga genk nya."
Anna menghela nafasnya panjang. Gadis itu mengangkat kepalanya dan menatap kedua mata Aksa. Mereka saling bertatapan hingga lama. Sebelum sebuah suara mengalihkan tatapan Anna dan juga Aksa.
"Aksa," panggil Bobi yang sedang berjalan kearah mereka bersama dengan Radja. Dipundak Bobi tersampir sebuah Hoodie milik Aksa.
"Nih Hoodie yang lu minta." Bobi memberikan Hoodie berwarna hitam pada Aksa.
"Makasih." Aksa menerima Hoodie pemberian Bobi.
"Kalau gitu kita balik dulu." Setelahnya kedua cowok itu berbalik dan meninggalkan Aksa dengan Anna.
"Pakai ini." Aksa memberikan Hoodie yang dia terima dari Bobi tadi pada Anna.
Anna tidak langsung menerimanya, gadis itu hanya menatap Hoodie yang ada ditangan Aksa dan Aksa secara bergantian dengan raut wajah bingung.
"Lo gak liat baju Lo basah gitu?" Aksa menunjuk saragam Anna yang basah menggunakan dagunya. Membuat Anna mengikuti arah tunjuk Anna.
"O-oh, iya." Anna mengambil Hoodie Aksa dan memakainya. Hoodie yang tampak kebesaran itu sudah melekat tubuh Anna dengan sempurna.
"Kebesaran," gumam Anna yang dapat didengar oleh Aksa.
"Gak pa-pa, Lo lucu." Perkataan Aksa membuat Anna mendongakkan kepalanya.
Mereka saling bertatapan hingga lama. Anna sempat terpaku dengan kedua mata Aksa yang sedang menatapnya dengan teduh. Tatapannya yang baru dia dapatkan dari Aksa selama mereka menikah.
Aksa semakin mempertipis jarak mereka. Tinggal sejengkal lagi mungkin bibir Aksa akan menempel pada bibir Anna, jika saja Anna tidak menjauh dan memandang kearah lain.
"A-aku mau ke kelas," pamit Anna setelahnya gadis itu pergi meninggalkan Aksa.
Mau tau bagaimana keadaan Anna saat ini? Jangan ditanya karena saat ini pipi Anna sudah memerah dan juga jantung nya yang berdetak tidak normal.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Teen FictionBAPER GAK TANGGUNG JAWAB!!! ================================ ⚠️ Jangan lupa follow terlebih dahulu sebelum membaca. Aku saranin baca cerita ini sebelum ending 17+ ygy ================================ Menikah muda bukanlah harapan seorang cowok berna...