Aksara || 34

114K 5.1K 183
                                    

Don't forget vote and comment




🌷 Happy reading 🌷


   Aksa memakirkan motornya didepan rumah orangtua Anna yang tampak sedikit ramai. Aksa menghela napasnya. Terlihat sedikit keraguan di hatinya untuk masuk. Dia belum siap ketemu sama Anna, karena rasa bersalahnya telah membentak Anna di telepon tadi.

"Aksa," panggilan dari belakang punggungnya membuat Aksa menoleh dan mendapati Ara sedang berjalan kearahnya.

"Kenapa gak masuk?" tanya Ara ketika sudah berdiri di samping Aksa.

"Ayo masuk," ajak Ara yang hanya diangguki oleh Aksa.

"Kakak deluan aja, nanti Aksa nyusul," jawab Aksa. Ara yang mendengarnya mengangguk, setelahnya perempuan itu berjalan masuk kedalam rumah orangtua Anna.

Aksa kembali menghela napasnya panjang. Lalu dengan perlahan kakinya melangkah masuk kedalam rumah orangtua Anna. Hawa berduka masih terasa di rumah tersebut. Aksa yang baru masuk saja bisa merasakan kesedihan dari rumah tersebut.

Aksa melihat kesekitarnya untuk mencari keberadaan Anna. Namun dia tidak melihat sama sekali keberadaan Anna di sekitar ruang tamu, bahkan juga dapur.

"Anna ada di kamarnya kalau kamu mau tau," ujar Ara yang entah sejak kapan sudah berdiri di sampingnya. Aksa menatap kakaknya itu. Tampak sedikit keraguan dihatinya.

"Udah sana ke kamar, kakak mau ke dapur bantuin ibu-ibu kompleks masak," ujar Ara. Sebelum pergi perempuan itu menyempatkan diri menepuk punggung Aksa.

Aksa menghela napasnya. Setelahnya cowok itu berjalan menuju kamar Anna yang berada dilantai atas.

Setibanya Aksa di depan kamar Anna Aksa menatap pintu kamar Anna dengan pandangan lurus. Lagi Aksa menghela napasnya panjang. Tangannya bergerak untuk membuka pintu.

Anna yang sedang tertidur diatas kasur menolehkan kepalanya ketika mendengar suara pintu terbuka. Dia mendapati Aksa yang sedang berdiri di dekat pintu dengan mata lurus menatap kearahnya.

"Aksa," gumam Anna sambil mengubah posisinya menjadi duduk. Anna juga membersihkan Air matanya yang sempat menetes.

Aksa berjalan mendekati Anna. Lalu tanpa mengeluarkan suara Aksa memeluk Anna. Membuat Anna yang saat itu sedang terkejut dengan kehadiran Aksa semakin terkejut dengan perbuatan Aksa yang tiba-tiba.

"Gue tau Lo lagi butuh senderan saat ini," ucap Aksa ketika merasakan tubuh Anna menegang karenanya.

Anna membalas pelukan Aksa. Dan saat itu juga air matanya kembali turun. Dia bingung haruskah dia merasa sedih atau bahagia saat ini. Dia tidak menyangka kalau Aksa akan melakukan hal ini padanya.

Aksa dapat merasakan tubuh Anna bergetar. Dia juga tau pasti saat ini Anna sedang menangis. Aksa pun menggerakkan tangannya untuk mengusap punggung Anna.

Aksa merenggangkan pelukannya ketika dirasanya Anna tidak lagi menangis. Lalu Aksa duduk disamping Anna dan menarik punggung Anna agar berhadapan dengannya. Membuat Anna sedikit terkejut.

Dan keterkejutan bertambah ketika tangan Aksa bergerak mengusap air matanya. Seketika Anna menatap mata Aksa dan pandangan mereka bertemu. Namun hal itu tidak terjadi lama, karena setelahnya Aksa mengalihkan tatapannya dari Anna.

"Soal tadi siang waktu di telpon gue minta maaf," ucap Aksa memulai percakapan.

Anna mengerjabkan matanya. Tidak percaya kalau Aksa bakal meminta maaf atas kejadian tadi.

"Gue gak tau kalau saat itu Lo lagi dapet musibah dan gue malah bentak Lo," lanjutnya lagi yang semakin membuat Anna terkejut.

Anna menatap Aksa tidak percaya. Benarkah yang didepannya saat ini Aksa, suaminya? Jika benar kemana sosok Aksa yang tidak pernah peduli padanya selama ini?

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang