Aksara || 25

114K 5.5K 98
                                    

Don't forget vote and comment




🌷 Happy reading 🌷

Seminggu lagi ujian akhir akan dilaksanakan. Itu artinya beberapa Minggu lagi Anna akan keluar dari SMA ini

Malam ini, Anna sibuk belajar. Sesekali gadis itu menguap karena mengantuk.

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Tapi Aksa belum sama sekali menampakkan batang hidungnya sejeka pulang sekolah tadi.

Ceklek~

Suara pintu terbuka terdengar. Membuat Anna menolehkan kepalanya dan mendapati sosok Aksa yang sedang berjalan masuk kedalam kamar masih dengan saragam sekolahnya.

"Dari mana?" tanya Anna.

"Bukan urusan Lo," jawab Aksa lalu masuk kedalam kamar mandi dengan membawa handuk dan juga pakaian ganti.

"Mau aku buatin makanan gak atau air hangat?" tanya Anna membuat Aksa menghentikan langkahnya dan menatap Anna dengan datar.

"Gak perlu, dan juga gue bilangin sama Lo, jangan sok peduli sama gue karena gue gak butuh rasa peduli dari Lo." Setelah mengatakan itu Aksa kembali melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Anna menghela nafasnya sabar. Gadis itu pun kembali belajar. Walaupun saat ini dia sudah tidak fokus karena ucapan Aksa tadi. Tidak menyangka sama sekali jika Aksa bakalan mengatakan hal seperti tadi.

Sepuluh menit kemudian Aksa keluar dari kamar mandi. Kini Anna tidak menolehkan kepalanya sama sekali. Gadis itu sibuk membaca buku.

Aksa tampak tidak peduli. Cowok itu berjalan menuju tempat tidurnya dan membaringkan tubuhnya. Dia tidak langsung tertidur, melainkan mengambil ponselnya dan memainkannya.

Anna yang mulai mengantuk pun menutup bukunya lalu membereskannya. Setelahnya gadis itu bangkit dari duduknya dan berjalan untuk naik ke atas to empat tidur. Sebelum memejamkan matanya, Anna terlebih dahulu mematikan lampunya dan hanya menyisakan lampu tidur. Lalu dia mulai memejamkan matanya yang sudah terasa sangat berat.

Aksa yang sedang bermain ponsel menghentikan kegiatannya. Cowok itu mengalihkan tatapannya menatap Anna yang sedang tertidur telentang. Aksa menghela nafasnya. Tangannya bergerak ingin menyentuh rambut Anna, namun dia urungkan.

"Hah." Aksa menghela nafasnya dengan kasar. Cowok itu mengalihkan tatapannya menatap langit-langit kamar dan kembali menatap wajah Anna yang damai.

Setelah puas memandang wajah Anna. Aksa ikut memejamkan matanya, tertidur menghadap Anna. Posisi tidur yang mungkin jarang dia lakukan saat tidur bersama Anna.

•••••


Anna membuka matanya. Hal pertama yang dia lihat adalah kain berwarna hitam. Anna mengerutkan keningnya, dengan mata yang masih mengantuk Anna mendongak.

Dan betapa terkejutnya dia saat melihat sosok Aksa yang sedang tertidur sambil menghadap dirinya. Keterkejutannya bertambah ketika melihat kebawah, tangan Aksa berada di pinggangnya. Seperti sedang memeluknya.

Anna tercekat. Gadis itu menelan salivanya dengan susah payah.

Setelah menetralkan detak jantungnya. Anna berusah melepaskan tangan Aksa dari pinggangnya dan menjauh dari Aksa. Namun terhenti ketika Aksa semakin memeluk dirinya dengan erat. Bahkan kaki Aksa kini menjepit tubuhnya. Anna semakin sulit bernapas di buatnya.

"Mati aku," batin Anna. Dia berusaha keras menahan degupan jantungnya yang semakin gila. Rasanya tubuhnya sulit digerakkan.

"A-aksa," panggil Anna berusaha membangunkan Aksa. Namun sepertinya yang dipanggil tidak kunjung bangun dari tidurnya.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang