Aksara || 54

88.8K 4.3K 265
                                    

Don't forget vote and comment




🌷 Happy reading 🌷

  Malam ini Aksa sudah terlihat rapi. Dengan memakai kaos berwarna putih dilapisi oleh kemeja berwarna coklat. Untuk bagian bawah dia memakai jeans berwarna hitam. Serta sepatu kets berwarna hitam dengan corak putih.

Aksa menuruni tangga. Cowok itu langsung menghampiri Anna yang sedang duduk di ruang tengah sambil menonton televisi.

"Gue pergi bentar," pamit Aksa membuat Anna menoleh dan melihat penampilan Aksa yang kelihatan keren.

"Nanti jadi kerumah mama?" tanya Anna yang sudah berdiri dari duduknya.

"Jadi, tunggu aja. Gue cuman sebentar perginya kok," jawab Aksa. Anna menganggukkan kepalanya. Gadis itu pun mengambil tangan Aksa dan mengalaminya.

"Gue pergi dulu, hati-hati dirumah," pamit Aksa sambil mengusap kepala Anna. Setelahnya dia berjalan keluar dari rumah.

Melihat Aksa yang sudah menghilang dibalik pintu, Anna kembali duduk. Gadis itu menghela nafasnya panjang.

Sebenarnya tadi dia tidak ingin Aksa pergi. Tapi bagaimana lagi? Dia tidak mau egois. Walaupun dia sebenarnya masih marah pada Sania.

Tiba-tiba saja ponselnya berbunyi, menandakan jika ada yang menelponnya. Anna pun mengambil ponselnya yang dia letakkan diatas meja. Setelah melihat nama yang tertera di layar ponselnya, Anna langsung mengangkatnya.

"Assalamualaikum, ma."

"Waalaikumsalam, Na."

" Ada apa, Ma?" tanya Anna setelah menjawab panggilan tersebut.

"Kenapa belum datang sayang? Mama nungguin kamu datang loh dari tadi," jawab Gira bertanya.

"Aksa lagi pergi, ma. Nanti kami datang agak malam dikit," balas Anna. Terdengar helaan nafas panjang dari Gira.

"Memangnya Aksa kemana?" tanya Gira.

Anna tidak langsung menjawabnya. Dia sedang mencari jawaban yang tepat. Tidak mungkin dia mengatakan yang sebenarnya. Takutnya nanti Gira malah semakin marah pada Aksa.

"Tadi katanya mau liat cafe bentar," jawab Anna berbohong.

"Oh yaudah, nanti kalau Aksa udah pulang kamu langsung kesini yah," ucap Gira yang diangguki oleh Anna. Walaupun percuma Gira tidak akan melihatnya.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, ma." Setelahnya panggilan terputus. Anna menjauhkan ponselnya dari telinga dan menatap layar ponselnya untuk melihat jam disana.

Pukul delapan kurang. Semoga saja Aksa cepat pulang agar mereka segera tiba dirumah Gira.

•••••

"Lama lagi?" tanya Aksa yang sudah mulai jengah menemani Sania.

Sepertinya cewek kalau sudah berkaitan dengan yang namanya belanja tidak ingat waktu. Sudah hampir satu jam lebih Sania belum juga selesai berbelanja.

"Ini yang terakhir," jawab Sania sambil memilih sebuah parfum.

Aksa terkejut tiba-tiba saja Sania menyemprotkan cairan parfum ke bajunya.

"Gimana? Wangi gak kak?" tanya Sania sambil mencium aroma yang dihasilkan dari pakaian Aksa.

"Hem," jawab Aksa dengan malas.

"Oke, gue beli yang ini," katanya. Lalu dia menuju ke kasir untuk membayar parfum tersebut.

"Udah kan? Kalau udah ayo pulang." Aksa berjalan keluar dari toko parfum, disusul oleh Sania yang berjalan dibelakangnya.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang