Aksara || 30

119K 5K 256
                                    

Don't forget vote and comment




🌷 Happy reading 🌷

Seperti biasanya saat pulang sekolah Aksa tidak langsung pulang, cowok itu akan pulang setelah matahari terbenam. Dan Anna selalu merasa sendiri. Apartemen yang dia tempati tampak sepi.

Dulu, sewaktu belum menikah dan tinggal di apartemen Aksa. Disaat pulang sekolah dia tidak merasa kesepian. Ada Emma yang selalu menyambut kepulangannya.

Omong-omong soal Emma, Anna jadi rindu pada wanita tersebut. Sudah seminggu sejak kepergian Emma dan baru sekali ibunya itu mengabarinya. Anna jadi rindu.

Anna yang berusaha mengalihkan pikirannya dari Emma pun beranjak dari duduknya. Gadis itu melangkahkan kakinya meninggalkan ruang tamu untuk menuju dapur. Dia berniat membuat mie. Entah kenapa dia jadi kepingin makan mie yang super pedas.

Tiga menit berkutat dengan dapur, akhirnya mie buatan Anna selesai. Anna pun menyiapkan di piring nya, setelah itu beranjak meninggalkan dapur membawa piring berisi mie yang super pedas.

Anna pun memakannya dengan tenang tanpa rasa kepedasan sedikit pun. Dengan mata yang fokus menatap televisi yang menampilkan drakor kesukaannya.

Namun disaat sedang asik makan, ponselnya berbunyi. Anna pun mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja. Senyumannya terbit ketika melihat nama Emma di layar ponselnya. Dengan semangat Anna mengangkatnya.

"Halo, ma," ucap Anna dengan semangat.

"Halo, Na," ucap seseorang dari sebrang sana.

Anna mengerutkan keningnya ketika mendengar suara orang lain, bukan Emma atau pun ayahnya. Anna kembali menatap layar ponselnya, siapa tau dia salah. Namun ternyata pikirannya salah, karena memang yang menelponnya itu adalah Emma.

"Mama Gira?" tanya Anna, memastikan jika pikirannya benar.

"Iya, Na. Ini mama Gira," jawab seseorang dari sebrang sana yang ternyata Gira. Anna yang mendengarnya mengerutkan keningnya. Merasa heran, kenapa ponsel orangtuanya ada di tangan Gira. Sedangkan yang dia tau saat ini mamanya sedang berada di luar negeri.

"Kok bisa mama pegang hp mama Emma, bukannya mama Emma lagi di luar negeri?" tanya Anna.

"Sebenarnya mama kamu udah pulang, Na. Tapi...." Gira tidak melanjutkan ucapannya, membuat Anna semakin mengerutkan keningnya. Entah kenapa perasaannya menjadi tidak enak.

"Tapi kenapa, ma?" tanya Anna berharap cemas. Terdengar helaan napas panjang dari sebrang sana. Membuat Anna yang mendengarnya semakin was-was.

"Mama sama papa kamu ngalamin kecelakaan waktu mau pulang dari bandara," jawab Gira.

Bagai disambar petir di siang boleh. Tubuh Anna terasa sangat kaku, sangat sulit untuk di gerakkan. Bahkan hanya untuk menggerakkan bibirnya saja dia sangat ke sulitan.

"Ke- kecelakaan? Mama gak bohong kan?" tanya Anna yang tidak ingin percaya dengan ucapan Gira.

Terdengar suara isakan dari sebrang sana. Yang dapat Anna yakinkan kalau saat ini Gira sedang menangis.

"Mama gak bohong, Na. Sekarang mama ada di rumah sakit mutiara harapan di jalan Sriwijaya," jawab Gira dengan isakannya

"A-anna bakalan kesana, ma," balas Anna yang sudah mengeluarkan air matanya.

"Iya, Na. Mama tunggu kamu disini." Lalu panggilan terputus, karena Anna yang mematikannya.

Anna menjauhkan ponselnya dari telinga. Matanya terus menatap kosong layar tv. Tidak lama berselang air matanya turun perlahan.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang