Aksara || 20

134K 5.8K 140
                                    

Don't forget vote and comment




🌷 Happy reading 🌷

     Aksa memasuki kantin dengan wajah lelahnya, disamping kanan kirinya sudah ada kedua temannya. Sedari tadi kedua cowok itu terus menertawakan dirinya yang terkena dua kali hukuman. Membuat Aksa yang mendengarnya sangat jengah.

"Muka Lo berdua kayaknya pingin gue lukis," ucap Aksa yang berhasil membuat Bobi dan Radja menghentikan tawanya. Mereka tahu apa maksud dari perkataan Aksa.

Aksa duduk ditempat biasanya lalu disusul oleh kedua sahabatnya. Tidak seperti biasanya yang setiap mereka baru duduk, Bobi langsung memesan makanan. Kali ini cowok itu tidak melakukan hal tersebut. Malahan cowok yang terkenal dengan ke alayan nya nya itu sedang duduk tenang ditempatnya.

"Lo gak mau pesen makanan, Bob?" tanya Radja menatap Bobi heran, dia merasa Bobi tidak seperti biasanya.

"Gak," jawab Bobi sambil menidurkan kepalanya diatas meja dengan kedua tangan sebagai bantalan.

"Tumben," ucap Aksa yang diangguki setuju oleh Radja.

"Lo kenapa? Kok kayak gak mood gitu, habis diputusin Lo?" tanya Radja yang langsung mendapat tatapan horor dari Bobi.

"Boro-boro diputusin, pacar aja gua gak punya," jawab Bobi dengan nada bicara yang terlihat sedih.

"Makanya cari pacar, betah banget Lo jomblo," ucap Radja yang langsung membuat Bobi mengerucutkan bibirnya kesal.

"Salahnya gak ada yang mau sama gue," balas Bobi. Ternyata kisah percintaan Bobi sangat menyedihkan.

"Makanya ganteng biar ada yang mau sama Lo," ucap Aksa yang berhasil menyentuh hati Bobi yang terdalam. Walaupun begitu dia tidak marah, karena apa yang dibilang oleh Aksa itu fakta.

Bobi tidak membalas ucapan Aksa. Hal itu membuat keadaan hening diantara mereka. Sampai sebuah pertanyaan keluar dari mulut Radja.

"Lo berdua ngerasa gak sih kantin keliatan agak beda hari ini?" tanya Radja membuat kedua temannya menatapnya dengan kening mengerut.

"Gak tuh, biasa aja," jawab Bobi masih dengan raut wajah sedihnya.

"Coba deh Lo perhatian lagi, pasti ada yang beda," ujar Radja yang berhasil membuat Bobi menegakkan tubuhnya dan menatap sekelilingnya.

"Gak ada Anna gak sih? Dan juga Laura sama temen-temennya anteng banget duduk di bangkunya," balas Bobi membuat Radja tersenyum mendengarnya.

"Nah kan, mereka apa gak ngebully Anna?kan mereka setiap hari tuh nge-bully Anna, jadi gak mungkin hari ini enggak," ujar Radja. Sepertinya sifat Radja dan Bobi hari ini lagi ketukar. Tidak biasanya Radja peduli pada sekitarnya.

"Tadi gue denger-denger sih, Anna gak sekolah. Katanya sih sakit, makannya geng nya Laura duduk anteng dikantin," balas Bobi menggaruk hidungnya lalu kembali meletakkan kepalanya diatas meja.

"Kasian gak sih sama Anna? Dia di bully setiap hari sampe sakit gitu," ujar Radja yang diangguki oleh Bobi.

Aksa yang mendengarnya hanya menatap ketiga temannya dengan datar. Tidak tahu mau merespon apa, lagian juga dia tidak terlalu minat dengan topik yang dibicarakan oleh kedua sahabatnya.

"Lo pada mau tau gak?" tanya Bobi yang sudah menegakkan tubuhnya. Sepertinya mood cowok itu sudah kembali.

"Lo ngagetin aja, sat," jawab Radja menatap Bobi dengan tajam. Tadi cowok itu sedang minum. Lalu tanpa berdosa nya Bobi berteriak sambil memukul meja, membuatnya terkejut hingga membuatnya tersedak.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang