Don't forget vote and comment
•
•
•
•
🌷 Happy reading 🌷"Anna!" Panggil Aksa yang menuruni anak tangga. Cowok itu berjalan kearah dapur mencari keberadaan Anna dan menemukannya.
Anna yang sedang memasak terkejut tiba-tiba saja dari arah belakang ada yang memeluknya. Anna yang sedang mengaduk sayuran diatas wajan menghentikan kegiatannya.
"Aksa, lepas. Aku lagi masak," ujar Anna sambil berusaha melepaskan tangan Aksa yang melingkar di pinggangnya.
"Bentar, aku mau gini sebentar." Aksa semakin memeluk erat Anna. Bahkan cowok itu meletakkan dagunya di pundak Anna dan mencium kecil leher Anna.
Hal itu membuat Anna merinding seketika. Sumpah demi apapun, tingkah Aksa malam ini sangat aneh.
"Aksa lepas, nanti masakannya gosong." Anna berusaha melepaskan pelukan Aksa dan berhasil. Gadis itu berbalik dan menatap Aksa dengan tajam.
"Lo gak marah sama gue kan?" tanya Aksa tiba-tiba yang mendapat kerutan kening dari Anna.
Anna tampak berpikir sebentar, mencoba mengingat kenapa Aksa dapat berkata seperti itu. Lalu setelahnya gadis itu tersenyum tipis ketika mengingatnya.
"Awalnya aku marah sama kamu, tapi sekarang enggak. Soalnya aku percaya sama kamu," jawab Anna tersenyum dan membelai pelan wajah Aksa yang sedang menatapnya dengan lembut.
Aksa yang mendengar jawaban Anna tersenyum senang. Aksa bergerak maju, mengurung badan Anna, Anna yang melihat hal itu memejamkan matanya ketika jarak wajah mereka hanya tinggal satu senti saja.
Namun sudah sepuluh detik Anna menunggu tidak ada apapun yang terjadi. Malahan terdengar suara seperti seseorang sedang mematikan kompor. Lalu Setelahnya terdengar suara kekehan dari Aksa.
Anna yang mendengar hal itu membuka matanya dan mendapati sosok Aksa yang sedang menertawainya.
"Lo pasti mikir macem-macem kan?" tanya Aksa sambil menyentil kening Anna.
Anna yang mendapat hal tersebut mendengus kesal dan mengusap-usap kepalanya yang terasa sakit.
"Enggak, kata siapa?" jawab Anna mengelak. Anna pun kembali membalikkan badannya untuk melanjutkan acara memasaknya. Namun dengan cepat Aksa menahannya dan malah menggendongnya ala koala.
"Aksa! Turunin!" teriak Anna terkejut sambil memukul-mukul pundak Aksa. Namun bukannya menuruni Anna, Aksa malah membawanya pergi dari sana.
"Aksa turunin! Aku mau masak!" ujar Anna memberontak. Membuat Aksa hampir kehilangan keseimbangan.
"Diem, entar jatuh." Anna yang mendengar hal itu pun berhenti memberontak dan malah melingkarkan tangannya di leher Aksa.
"Kita mau kemana?" tanya Anna ketika mereka menaiki tangga. Anna heran apa Aksa tidak merasa berat menggendongnya seperti ini? Ditambah saat ini mereka sedang menaiki tangga.
"Ke kamar," jawab Aksa yang mendapat delikan mata dari Anna.
"Mau ngapain?" tanya Anna.
"Menurut Lo kita mau ngapain?" tanya Aksa balik. Mendengar itu membuat Anna menatap Aksa dengan tajam yang kini juga sedang menatapnya. Lalu dia beralih menatap kearah belakang dimana pintu kamar berada beberapa langkah lagi dari mereka.
Kembali lagi Anna menatap Aksa dengan tajam. Sedangkan yang ditatap hanya menampilkan senyumannya.
"Bukain pintunya," perintah Aksa yang tidak langsung dituruti oleh Anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Teen FictionBAPER GAK TANGGUNG JAWAB!!! ================================ ⚠️ Jangan lupa follow terlebih dahulu sebelum membaca. Aku saranin baca cerita ini sebelum ending 17+ ygy ================================ Menikah muda bukanlah harapan seorang cowok berna...