Ekstra chapter || 2

98.5K 2.7K 175
                                    

Don't forget vote and comment




🌷 Happy reading 🌷

  Minggu siang itu, kediaman keluarga Rajendra tampak ramai. Karena ada sebuah acara dirumah tersebut.

Alessia dan Axelio kini sedang bermain di depan rumah. Mereka sedang bermain petak umpet dengan sepupu mereka.

Awalnya tampak baik-baik saja. Sebelum suara tangisan seseorang membuat permainan tersebut berhenti.

"Huaaaa, sakit!" Teriakan tersebut membuat ibu dari sang anak keluar dari dalam rumah.

"Rere kenapa, nak?" tanya Ara, ibu dari anak bernama Rere tersebut.

"Lele jatuh, Tante," jawab Alessia.

Mendengar itu membuat Ara menoleh kearahnya.

"Kok bisa?" tanya Ara sambil berusaha menenangkan anaknya.

"Kesandung batu itu," jawab Alessia sambil menunjuk batu yang ada di dekat Rere terjatuh.

Ara menganggukkan kepalanya. Wanita itu segera menggendong anaknya dan membawanya masuk kedalam rumah.

Tinggallah di sana tiga orang anak lagi, Alessia, Axelio, serta Novan. Novan adalah Anak pertama Ara.

Mereka bertiga tampak tidak mood lagi untuk bermain setelah kejadian Rere terjatuh. Kini mereka duduk di teras rumah dengan Alessia yang berada di tengah-tengah.

"Bosan." Celetukan Alessia membuat Axelio serta Novan menoleh kearahnya.

"Ayo main lagi," ajak Alessia sambil menarik tangan kedua saudaranya itu. Namun tampaknya mereka berdua tidak ingin beranjak dari tempatnya.

"Ishhh, enggak selu!" Setelah mengatakan itu Alessia berlari masuk kedalam rumah dengan perasaan kesal. Dia akan bermain bersama Rere saja di dalam rumah.

"Enggak mau masuk, El?" tanya Novan yang mendapat gelengan kepala dari Axelio.

Menghela nafasnya, Novan pun beranjak dari duduknya dan berjalan masuk kedalam rumah neneknya.

Entah kenapa semenjak bertemu dengan gadis bernama Alisha di taman Minggu lalu, Axelio menjadi kepikiran. Rasanya dia ingin bertemu dengan anak tersebut lagi.

Axelio ingin beranjak dari duduknya. Namun terhenti ketika melihat sebuah mobil memasuki pekarangan rumahnya.

Anak tersebut mengerutkan keningnya. Merasa bingung kenapa banyak sekali orang yang berkunjung ke rumah neneknya.

Awalnya Axelio tampak tidak tertarik. Namun ketika dia melihat seorang anak perempuan turun dari mobil tersebut senyumannya merekah.

Axelio langsung berdiri dari duduknya. Pandangannya tidak lepas dari anak perempuan tersebut yang kini berhenti di depannya dan tersenyum.

"Hai, El!" sapa anak tersebut yang ternyata Mysha.

Axelio tidak membalasnya. Namun tiba-tiba dia memeluk Mysha. Membuat gadis bermata bulat itu terkejut.

Axelio melepaskan pelukannya. Anak itu menarik tangan Mysha dan membawanya masuk kedalam rumah.

Membuat orang-orang dewasa yang ada disana menatap bingung Axelio dan Mysha. Mereka saling bertatapan.

"Mysha anak kamu Bram?" tanya Raka yang mendapat anggukan dari pria bernama Bram.

"Anak kedua aku, om. Usianya sama kayak Axelio," jawab Baram. Raka yang mendengarnya menganggukkan kepalanya.

"Kalau anak pertama kamu usia berapa?" tanya Raka.

"Satu tahun di atas Mysha," jawab Bram. Sekali lagi Raka hanya menganggukkan kepalanya.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang