Don't forget vote and comment
•
•
•
•
🌷 Happy reading 🌷Sesuai dengan janjinya pada Abian. Malam ini Anna bakalan pergi belajar bersamanya. Anna sibuk bersiap-siap, dia terlihat sedang terburu-buru. Karena tadi Abian ngecat kalau cowok itu seudah berada di depan apartemen.
Setelah memasuki beberapa buku kedalam tas. Anna langsung berjalan keluar dari kamar. Setelah memakai sepatunya Anna keluar dari apartemen, tida lupa mengunci apartemennya.
Lalu dengan langkah terburu-buru gadis itu berjalan kearah lip. Langsung saja dia memencet lip dan pintu lip langsung terbuka.
Anna pun masuk kedalam lip tidak lupa dia memencet lantai dasar yang merupakan tujuannya. Setelah beberapa detik naik lip, Anna keluar dari lip dan langsung berlari keluar dari apartemen.
Dari depan apartemen dia dapat melihat Abian yang sudah menunggu diatas motor dengan keadaan yang sangat rapi. Langsung saja Anna berjalan menuju Abian.
"Maaf, nunggu lama yah?" tanya Anna dengan napas memburu. Abian yang melihat hal itu terkekeh.
"Segitu takutnya gue nunggu lama, sampai lari-lari," ucap Abian terkekeh.
"Aku tadi ketiduran, itu tadi pun bangun karena ada chat dari kamu," balas Anna dengan napasnya yang kembali normal.
"No problem, ayo naik. Nanti keburu kemalaman."
Anna pun naik keatas motor Abian. Setelah memastikan Anna naik, Abian mulai melajukan motornya meninggalkan area apartemen.
Setelah memakan waktu kurang lebih lima belas menit. Motor yang dikendarai Abian tibah disebuah cafe yang pernah mereka kunjungi dulu.
Abian memakirkan motornya, Anna turun dari atas motor kemudian menunggu Abian selesai dengan motornya. Setelah melihat Abian selesai dengan motornya, Anna dan Abian berjalan masuk kedalam cafe.
"Mau pesen apa?" tanya Abian setelah mereka duduk di salah satu kursi yang ada di dekat jendela yang menghadap langsung ke jalan raya.
"Samain aja," jawab Anna yang sibuk mengeluarkan bukunya dari dalam tas.
Abian menganggukkan kepalanya, setelahnya cowok dengan kemeja abu-abunya itu berjalan ketempat pemesanan. Dengan Anna yang masih sibuk mengeluarkan buku dari dalam tasnya.
Tidak lama kemudian Abian datang dengan kedua tangan membawa dua minuman dan juga dua makanan ringan.
"Mau belajar sekarang?" tanya Abian setelah meletakkan bawaannya dan duduk dihadapan Anna.
"Iya, lebih cepat lebih bagus. Biar nanti kita gak terlalu malam pulangnya," jawab Anna yang mendapat anggukan setuju dari Abian.
Mereka berdua pun membuka buku masing-masing. Setelahnya mereka mulai belajar barang. Dengan Anna yang sesekali membantu Abian mengerjakan soal yang tidak di mengerti cowok itu.
•••••
Di salah satu mall terbesar di Jakarta. Sepasang manusia kini tengah sibuk berbelanja di salah satu tokoh sepatu.
Aksa, cowok itu sedari tadi terus mengikuti kemana Sania pergi. Hingga mereka tiba di salah satu tokoh sepatu yang entah keberapa tokoh yang mereka kunjungi setelah berkeliling mencari sepatu yang cocok.
"Kak, ini bagus gak?" tanya Sania sambil memperlihatkan sepatu berwarna biru dengan corak biru dan juga pink.
"Bagus," jawab Aksa.
"Kalau ini?" tanya Sania dengan menunjukkan sepatu yang sama cuman berbeda corak saja. Dengan corak berwarna hijau dan kuning.
"Bagus," jawab Aksa yang mengundang dengusan kesal dari saniam
"Lebih bagusan mana?" tanya Sania yang mendapat kerutan kening dari Aksa.
"Ini," jawab Aksa menunjuk sepatu yang bercorak pink dan biru.
"Ya udah ini aja," ucap Sania meletakkan sepatu yang bercorak pink biru, dan mengambil sepatu yang bercorak hijau dan kuning.
Aksa yang melihat hal itu menghela napasnya sabar. Entah kenapa setiap dia belanja dengan cewek, pasti selalu seperti ini. Membuat Aksa harus memiliki kesabaran yang besar menghadapinya.
"Kak Aksa mau beli juga gak?" tanya Sania berjalan menuju kasir sambil melihat-lihat sepatu yang lain.
Aksa menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Lalu pandangannya tertuju pada sepasang sepatu couple berwarna hitam bercorak putih.
"Lo ke kasir deluan aja San, gue ada perlu bentar," ujar Aksa menghentikan langkahnya membuat Sania juga ikut menghentikan langkahnya.
"Ya udah," balas Sania dengan kening mengerut. Lalu gadis itu melanjutkan langkahnya menuju kasir.
Setelah membayar sepatunya, Sania keluar dari tokoh tersebut. Gadis itu berdiri di depan tokoh, dan menunggu Aksa disana. Yang entah kenapa tarasa sangat lama baginya.
Setelah menunggu selama tiga menit, Aksa keluar dari tokoh sepatu dengan tangan membawa sebuah paper bag yang sama dengan Sania.
"Lo beli sepatu juga, kak?" tanya Sania membuat Aksa melihat kearah paper bag yang dia bawah.
"He'em," jawab Aksa membuat Sania terkekeh.
"Kenapa? Ada yang lucu?" tanya Aksa membuat Sania langsung menghentikan tawanya.
"Tadi katanya gak mau beli sepatu, tapi sekarang malah beli sepatu juga," ucap Sania menggelengkan kepalanya tidak percaya.
"Tadi gak sengaja ngeliat sepatu yang menarik perhatian gue, terus gue langsung beli," balas Aksa yang mendapat anggukan kepala dari Sania.
Mereka berdua berjalan menjauh dari tokoh sepatu. Sesekali Sania menoleh kesamping kanan kirinya, mencari yang menurutnya menarik perhatiannya.
"Kak, mau nonton gak?" tanya Sania ketika mereka melewati bioskop.
"Udah malem, kalau nonton nanti takutnya kita pulang ke maleman," jawab Aksa.
"Iya juga sih," balas Sania yang menyetujui ucapan Aksa. Mereka berdua pun tetap melangkahkan kakinya entah kemana.
"Makan yuk, kak. Gue lapar," ujar Sania yang langsung diangguki oleh Aksa.
Mereka berdua pun masuk kedalam restoran seafood yang ada di dalam mall. Mereka memilih tempat duduk yang tidak terlalu jauh dari pintu masuk.
Setelah mereka duduk, seorang waiters datang menghampiri meja mereka. Memberikan menu makanan pada Aksa dan juga Sania.
"Lo pesen apa, kak?" tanya Sania dengan mata fokus membaca menu didepannya. Hal serupa juga dilakukan oleh Aksa. "Kalau gue mau pesen udang asam manis," ujar Sania dengan mata tertuju menatap ke arah Aksa.
"Mbak, kita pesen udang asam manis satu sama cumi goreng tepungnya juga satu. Nasi dua yah, mbak," ucap Aksa pada seorng waiters yang kini sedang mencatat menu makanan yang Aksa sebut tadi.
"Satu lagi mbak, kangkung Hot plate nya satu," ujar Sania yang mendapat anggukan dari sang waiters yang sibuk mencatat.
"Minumannya?" tanya waiters tersebut. Membuat Aksa dan Sania saling pandang.
"Jus alpukat sama jus jeruk," jawab Aksa yang kembali mendapat anggukan dari waiters tersebut.
"Silahkan ditunggu yah mas, mbak," ujar waiters itu yang mendapat anggukan dari Aksa dan juga Sania. Lalu melangkahkan kakinya meninggalkan meja Aksa dan Sania.
Setelah menunggu kurang lebih lima belas menit. Makanan yang mereka pesan datang. Membuat mereka langsung memakannya tanpa banyak berbicara.
••••||••••
Pendek yah? Maaf guys part kali ini gak sesuai sama ekpektasi kalian. Soalnya aku lagi buntu banget, terus ditambah dari kemarin badan aku kurang sehat 🤧
Ini aku update aku paksa banget karena gak mau buat kalian nunggu lama-lama. Semoga pada gak bosen sama cerita ini yahh
Tetep setia sama cerita ini, okay!!!
See you ♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Teen FictionBAPER GAK TANGGUNG JAWAB!!! ================================ ⚠️ Jangan lupa follow terlebih dahulu sebelum membaca. Aku saranin baca cerita ini sebelum ending 17+ ygy ================================ Menikah muda bukanlah harapan seorang cowok berna...