XTRA : Usai "Demi God" ⚠

763 39 4
                                    

Warning ⚠
Aku emang enggak berniat bikin lemon
Tapi pastikan Kalian cukup umur untuk membaca part kali ini

.
.
.

[Y/n] menghembuskan napas berat. Ia membuka salah satu matanya, menatap Poseidon yang masih meniban. Wanita itu mendorong dada suaminya yang tak terbalut kain, tetapi dorongan itu sangat lemah, seperti hati dan pikiran yang tak sinkron.

"Hentikan, Poseidon."

Alih-alih meninggalkan tubuh [Y/n], Poseidon justru semakin menibannya. Dia kejam sekali, membuat napas sang istri semakin berat. Namun, seperti kebiasaan [Y/n], pikirannya selalu menolak tetapi hatinya salah tingkah.

"Sudah lama aku tidak melakukan ini bersamamu." Poseidon, meskipun ia tak tertiban, napasnya juga berat. Dewa Laut itu menyingkap pakaian sang istri, bibirnya melumat bibir lawan mainnya yang sudah lama tak ia jamah. Tangan kanannya yang sempat menyingkap pakaian [Y/n], kini bermain liar di buah dada [Y/n].

***

"Kenapa awal-awal kita berada di alam ini sangat tidak nyaman, bahkan sampai mati berkali-kali." Raiden menatap Heracles yang memotong kayu. Ia bertanya sambil mengayunkan kapak, membantu Dewa Keadilan memotong kayu. "Sekarang kita malah biasa-biasa saja di alam ini."

"Itu karena kita sudah terbiasa di sini," jawab Lu Bu, baru saja tiba. Ia menyila kedua tangan, matanya menatap Heracles dan Raiden, lalu ke Adam yang malah duduk sambil menatap polos hadapannya. "Gitu saja tidak tahu, hmph."

Raiden menahan marah.

"Zerofuku, mana kayu-kayunya?" tanya Heracles, menatap Zerofuku yang juga baru datang. Sementara yang ditanya  memasang wajah lesu, dan duduk di samping Adam.

"Aku sudah berkali-kali memanggil Dewi Pencipta, tapi dia tidak jawab," akhirnya Zerofuku menjawab. Ia mendekatkan bibir ke telinga Adam, berbisik, "Alih-alih mendapat kayu, aku malah mendapat suara desahan."

Adam balik berbisik, "Mungkin sedang buat anak."

"Oh, gitu. Mungkin Dewi Pencipta sedang diajak ngobrol Tuan Poseidon," timpal Heracles, polos. Berbanding terbalik dengan Adam yang berwajah polos, tetapi sebenarnya profesional.

Lu Bu mengedarkan pandangan, ia mendengkus. "Benar-benar, alam hampa membosankan sekali."

Raiden dan Adam, mengangguk.

Heracles tersenyum. "Ya, setidaknya kita jadi dekat satu sama lain! Aku sangat senang mendengar kisah Kalian, kisah manusia sangat memukau!"

Hawa sekitar Heracles dipenuhi api membara.

"Hanya dia yang semangat," ujar Adam, terkekeh.

"Ya, hanya dia." Raiden menimpali.

"Ayo, kita semangat menjalani kehidupan baru di alam hampa ini!" seru Zerofuku, energinya melonjak seketika. Dia bangkit dari duduk, tersenyum.

"Satu makhluk ketularan semangat Heracles," timpal Lu Bu, menyeringai. Lirikannya tertuju pada Zerofuku. Raiden dan Adam, mengangguk.

***

"Lagi?" tanya Poseidon, dengan napas tersenggal. Ia mengusap manikam yang tersisa di perut [Y/n]. Tersenyum begitu hangat, meminta lebih.

✔ Tyrant of the Ocean [ Poseidon X Reader ] || Record of RagnarokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang