003. Group Message

545 174 72
                                    

-Tidak semua kesalahan dapat dimaafkan begitu saja-Rajendra Fabian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Tidak semua kesalahan dapat dimaafkan begitu saja-
Rajendra Fabian

-

Selamat Membaca

-

Malam yang begitu panjang berlalu begitu saja, Alula bangun dari tidurnya, ia mengusap matanya sambil mengumpulkan nyawa untuk menjalankan kewajibannya sebagai pelajar.

Keadaannya sudah jauh lebih baik dari kemarin. Jadi, hari ini dia bisa kembali ke sekolah seperti biasa. Sungguh, Alula sangat merindukan Chocolate Cake yang tersedia di menu kantin sekolah.

Ya, sudah di tentukan tujuan Alula hari ini adalah untuk membeli dua Chocolate cake dan memakannya seorang diri.

"Alula harus cepet mandi!" seru Alula pada dirinya sendiri.

Ia berjalan keluar untuk mencari ibunya terlebih dahulu. Alula memanggil ibunya berkali-kali tapi tidak ada, sama sekali tidak ada yang menjawab.

"Bunda, Bunda mana?" teriak Alula, ia mencari ke arah dapur dan kamar ibunya tidur, tapi nihil, ibunya tidak ada dimana-mana.

"Apa Bunda udah berangkat kerja?" gumam Alula sambil melihat jam dinding yang menunjukkan pukul lima lebih empat puluh menit pagi.

Alula masih berusaha untuk mencari, dia pergi membuka pintu keluar rumahnya dan opini Alula tadi salah, ternyata ibunya berada di luar sedang menyiram tanaman yang dulu mereka tanam bersama.

"Bunda," ucap Alula, perlahan ia mendekat ke arah ibunya berada.

"Bunda, Alula nyariin dari tadi," gerutu Alula.

Ibunya menoleh pada Alula, "Eh Alula sayang, udah bangun?"

Alula terkejut ketika melihat mata ibunya yang seperti sudah menangis atau menahan tangis. Ia mendekat pada ibunya.

"Bunda kenapa nangis?" Alula bertanya dengan nada sendu, jika seorang ibu menangis atau sedih seperti ini maka seorang anak juga akan terbawa sedih.

"Bunda gak nangis kok, udah yuk masuk, bunda mau buatin Alula sarapan," ucap Bunda.

Alula tau kalau ibunya itu berusaha untuk mengalihkan pembicaraan. Tebak Alula, ibunya menangis pasti karena merindukan keluarga yang utuh seperti dulu.

Ibunya masuk ke dalam rumah bersamaan dengan Alula yang mengikuti di belakangnya.

"Alula mandi dulu aja ya Bunda," ucap Alula pada ibunya.

"Iya 'nak, Bunda juga mau masak dulu, sebentar kok," jawab Ibunya dengan senyum yang merekah tulus.

Alula kembali ke kamarnya mengambil handuk lalu pergi ke kamar mandi.

Klandestin Paradise [completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang