012. Meeting

334 96 15
                                    

-Memiliki mu adalah mimpi semata-Chris Dilanata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Memiliki mu adalah mimpi semata-
Chris Dilanata

-

Selamat Membaca

-


Jarum jam berdetak kencang, di dalam ruangan yang sepi terdapat seorang laki-laki. Wajahnya terlihat lesu, seakan tidak ada semangat dalam hidupnya.

Ruangan penuh dengan buku-buku tebal dengan tangannya ia mengambil satu buku. Tangannya menghapus debu yang menempel pada buku itu. Laki-laki itu berjalan menuju tempat duduk, Aganta namanya.

Anak dari keluarga berada, dan merupakan anak bungsu di keluarganya. Hanya satu yang kurang, dia selalu kesepian. Ayah, Ibu dan kedua kakak laki-laki nya sibuk dengan urusannya masing-masing tapi sungguh keluarga mereka sangat amat harmonis.

Semua yang Aganta inginkan, apapun yang Aganta inginkan, akan ia dapatkan dengan satu kata 'Ingin'.

Dari semasa Aganta kecil ia selalu kesepian, meski apa yang inginkan selalu ia dapatkan tapi rasanya percuma jika kesepiannya ini tidak hilang. Hingga ia memasuki masa SMA, Aganta bertemu dengan mereka, orang-orang baik yang berhasil menghilangkan sepi dalam dirinya.

"Bang Gan," panggil seseorang.

Aganta menoleh pada sumber suara, seseorang yang ia lihat itu adalah seorang perempuan berambut bergelombang yang terurai, sangat cantik.

"Lagi ngapain disini sendiri?" tanya nya.

"Baca buku, Nis," jawab singkat Aganta.

"Kenapa gak ngumpul bareng yang lain?" tanya nya lagi, Niska Genura anak kelas sepuluh yang satu kelas dengan Fabian. Sepertinya Niska menyukai Aganta dan mungkin saja Aganta juga sudah mengetahui itu.

"Nanti, baca ini dulu," jawabnya, Niska berjinjit untuk melihat buku apa yang dibaca Aganta.

Aganta menyadari apa yang di lakukan Niska pun langsung mengajaknya untuk duduk di sampingnya. Siapa yang tidak jatuh cinta pada Aganta jika perlakuan nya seperti ini.

Setelah beberapa menit di perpustakaan, mereka berdua memutuskan untuk pergi ke kelas masing-masing karena jam istirahat sudah akan berakhir.

"Makasih ya bang Gan," ucap Niska. Niska berterima kasih karena Aganta sudah mengantarnya sampai ke depan kelas.

Aganta mengangguk, "Sama-sama, Nis."

***

Ting Ting

Bel masuk berbunyi, istirahat pertama telah selesai waktunya mengumpulkan tugas kelompok yang di kerjakan kelas sebelas IPS dua.

Klandestin Paradise [completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang