023. Kidnapping

314 63 5
                                    

-Berada di orang-orang baik itu, sungguh keberuntungan untukku-Bumi Mahapraga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Berada di orang-orang baik itu, sungguh keberuntungan untukku-
Bumi Mahapraga

-

Selamat Membaca

-

Malam di kediaman Langit begitu ramai karena teman-temannya masih ada di rumahnya. Saat setelah Alula dan Naomi pulang, Bumi bertanya pada Langit kenapa gak kerja sampingan lagi? pasalnya Bumi sudah lama tidak melihat Langit pergi ke Cafe Night Glory.

Dan Langit bilang dia mengambil cuti untuk beberapa hari kedepan karena pertandingan basket. Ya, tentu saja mendapatkan izin itu tidak mudah bagi Langit yang memiliki bos tegas tapi berkat bantuan Alzam, bosnya mengizinkan Langit untuk cuti dengan syarat jam kerja di tambah saat masuk nanti.

Entah bagaimana Alzam melakukan, Langit tidak peduli.

"Woi jangan maju-maju!"

Aganta berteriak keras, kali ini sebagian dari mereka sedang bermain game di ponsel mereka masing-masing. Game apa lagi kalau bukan ML?

"Ini bisa menang!" teriak Fabian.

"Push push!" ucap Sakti, jangan salah wakil ketua OSIS ini juga sering bermain game satu ini.

Victory!

"Weh menang cuy!" teriak Chris dengan suaranya yang besar.

Seperti dunia hanya milik mereka sendiri, jika sudah bermain game mereka tidak bisa di ganggu. Sang pemilik rumah bahkan tidak masalah kalau mereka berisik, ya, Langit rindu dengan kebisingan yang teman-temannya buat.

"Menang dong kan gue core nya," ucap Bumi tiba-tiba membuat Chris mendelikkan matanya sementara Fabian bertepuk tangan senang.

Tring Tring Tring

Suara telepon itu membuat semuanya menoleh ke arah sumber suara. Suara telepon itu datang dari ponsel milik Bumi, Bumi hanya diam saat melihat siapa yang meneleponnya, ia tidak berniat menjawabnya.

"Kenapa gak lo angkat?" tanya Barra dengan wajah tak karuan memikirkan Lyra, sungguh cinta membuat semua orang jadi gila.

Bumi hanya menjawab dengan gelengan kepala, ia tidak mau memberitahu kan pada yang lain kalau yang meneleponnya itu adalah Angga. Bumi tidak tau kenapa Angga yang selaku kakak kelas nya itu tiba-tiba menelepon nya.

Sudah lama juga Bumi tidak melihat Angga, dan sekarang ia tiba-tiba mendapat telepon darinya, aneh.

Langit yang sedang meminum segelas kopinya pun sedikit kebingungan, kalian tau kan kepekaan Langit terhadap sesuatu itu sangat luar biasa. Matanya menatap tajam kearah Bumi.

Klandestin Paradise [completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang