020. Fatigue

365 75 11
                                    

-Suatu saat nanti waktu akan berpihak padaku-Barra Sebastian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Suatu saat nanti waktu akan berpihak padaku-
Barra Sebastian

-

Selamat Membaca

-

Hari berganti tanpa disadari sudah tujuh hari mereka semua berlatih untuk pertandingan basket antar sekolah. Ini bukan hanya sekedar pertandingan antar sekolah biasa, dua belas tim dari sekolah yang berbeda-beda akan berjuang memperebutkan piala setiap tahunnya.

Tahun lalu piala antar sekolah itu dimenangkan oleh SMA Paradise dan tahun ini pun akan sama lagi, oleh sebab itulah mereka harus berjuang dan berlatih dengan bersungguh-sungguh karena usaha pasti tidak akan pernah menghianati hasil akhir.

Semua berjalan dengan normal atau bahkan lebih baik dari biasanya. Semenjak Langit dan Alula berpacaran Bumi selalu memberikan waktu kepada mereka berdua untuk bisa berduaan tentu saja tanpa dirinya. Dan sekarang pun Bumi dan Fabian sudah menjadi semakin dekat, ternyata menerima kebaikan orang lain itu tidak seburuk yang Bumi kira.

Kemudian Barra, konflik dengan Lakara masih sama hanya saja sekarang tidak separah sebulan yang lalu. Dan sekarang Chris dan Aganta sedang menjadi budak cinta tentu saja dengan pasangannya, meski Chris dan Naomi tidak seiman mereka masih bisa menyukai tanpa memiliki. Aganta juga memiliki kegiatan baru dengan keluarganya, berkumpul bersama mengobrol dengan tenang tanpa ada gangguan pekerjaan atau ponsel.

Terakhir Sakti, ia akan segera bertemu dengan perempuan yang tidak pernah ia temui selama dua tahun terakhir dan sepertinya sebentar lagi Sakti akan bertemu dengan Jihan.

Malam ini pukul delapan tepat Alula berada di kamarnya sambil memainkan ponsel. Terlihat dari raut wajah Alula, ia terlihat sedikit salah tingkah, kalian sudah tau pasti penyebabnya adalah Langit, pacarnya. Alula sedikit tertawa saat membaca pesan dari Langit.

|Nanti aku bawain kebab ke rumah kamu

"Ada ada aja."

***

Dimalam yang sama di kediaman Bumi, keadaan rumahnya sedikit ramai karena mereka sedang mengadakan pesta kecil-kecilan tapi Bumi, ia berada di kamarnya.

Darah segar mengalir dari lubang hidungnya, Bumi lemas sungguh, air mengalirkan darah yang ada di tangannya saat hendak menggulungkan lengan bajunya pandangan Bumi tertuju pada satu memar di lengannya. Bumi tidak tau dari mana memar itu datang, apa ia menabrak sesuatu?

Sebelum pikirannya teralihkan dengan memar Bumi buru-buru berfokus pada mimisannya. Tak berapa lama kemudian terdengar suara pintu di ketuk dan suara seseorang yang memanggil Bumi.

"Kak! lagi ngapain? cepet Bunda sama Ayah udah nungguin."

Suara teriakan itu berasal dari Fabian yang 'tak sabar karena pesta yang mereka adakan. Beruntungnya Bumi, tepat saat Fabian datang mimisannya berhenti.

Klandestin Paradise [completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang