039. Sorry For Being Too Angry

369 83 18
                                    

-Jangan biarkan seseorang menghancurkan masa depanmu-Sakti Aksara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Jangan biarkan seseorang menghancurkan masa depanmu-
Sakti Aksara

-

Selamat Membaca

-


Malam ini Langit dan teman-teman yang lain berada di rumah sakit Angkasa, tentu saja untuk melihat keadaan temannya, Bumi. Dari balik jendela besar itu terlihat Bumi yang tersenyum kepada mereka yang berada di luar.

Langit mengerutkan keningnya melihat penutup kepala yang dipakai Bumi, bukannya saat ia pergi dari sini Bumi tidak memakai penutup kepala? Ia berbalik dan berjalan menuju orang tua Bumi, diikuti oleh Aganta dan Sakti dibelakangnya.

"Om," panggil Langit.

"Iya?" sahutnya

"Sejak kapan Bumi pake penutup kepala? tadi pagi Bumi belum pake, kenapa sekarang pake?" tanya Langit membuat Aganta dan Sakti saling melirik bingung.

Terlihat kalau orang tua Bumi kesulitan untuk menjawabnya atau sedang mencari kata yang tepat untuk mengatakannya.

"Itu baru dipasang siang tadi," jawab Bunda Widah.

"Terus kenapa harus pake bukannya sebelumnya ngga ya?" tanya Aganta yang ikut penasaran.

"Karena rambutnya ... rontok, itu efek samping dari kemoterapi nya," jawab ayahnya Bumi.

Jawaban nya pun membuat ketiga pemuda itu terkejut mendengarnya. Langit berbalik menatap Sakti dan Aganta lekat seolah bertanya sekarang kita harus apa?

Sakti merangkul Langit tiba-tiba membuat Langit terkejut, Sakti melakukan itu agar Langit tidak berpikir yang macam-macam.

"Mending kita masuk ke ruangan nya, yuk," ajak Sakti.

Tanpa menunggu jawabannya Sakti langsung menarik Langit menuju ruang ganti sebelum masuk kedalam, karena Bumi sudah bangun mereka jadi bisa mengobrol sedikit dengan Bumi.

Setelah selesai menggunakan baju, masker dan yang lain mereka pun segera masuk kedalam. Karena orang-orang ingin melihat dan mengobrol langsung dengan Bumi, Langit dan Sakti harus cepat-cepat.

"Bumi," panggil Sakti sambil berjalan kearah Bumi yang tersenyum manis.

"Lo udah makan 'kan?" tanya Sakti dan langsung dibalas anggukkan oleh Bumi.

"Udah. Gak usah terlalu cemas'in gue Sa," ucap Bumi dengan suara pelan.

"Ketua OSIS mah harus selalu dicemas'in atuh Mi," jawab Sakti

"Iya iya terserah lo."

"OSIS gimana Sa? perlombaan sains nya jadi tanggal 26 'kan?" tanya Bumi pada Aganta.

"Santai aja kali OSIS aman, kalau soal lomba sanis katanya sih iya tanggal 26 cuman sehari juga," jawab Sakti senang karena bisa bicara lagi dengan Bumi.

Klandestin Paradise [completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang