-Aku sedikit tidak suka dengan takdir-
Langit Bagasmaja-
Selamat Membaca
-
JEBRED
Suara operan bola basket itu terdengar begitu keras ditelinga Langit. Lagi-lagi Bisma anak SMA Majapahit itu berhasil menggagalkan operannya, apa yang Bisma lakukan itu sedikit membuat Langit kesal.
Kuarter kedua masih berjalan dengan poin yang hampir seri yaitu 10:11 . Hanya berbeda satu poin, dalam waktu empat menit terakhir SMA Paradise harus menjauhkan poin nya dari SMA Majapahit agar tidak memperburuk kedepannya.
Sungguh, setiap serangan yang SMA Paradise beri pasti akan langsung terbalas oleh SMA Majapahit. Sorakkan para penonton begitu ramai, membuat suasana menjadi semakin memanas.
"Kayanya tuh bocah pas kuarter pertama baterai nya abis deh," ucap Chris pada Langit.
Sepertinya Langit setuju dengan apa yang di katakan Chris, Bisma seolah memiliki baterai. Langit tidak tinggal diam ia langsung berlari untuk merebut bola, pikirannya hanya tertuju pada bola.
GRAPP
"Bian!" teriak Langit usai berhasil merebut bola dari tangan Bisma.
"Oke!"
Fabian berhasil menangkapnya, kini bola ada di genggaman SMA Paradise dengan satu kali lempar bola itu masuk begitu saja pada jaring lawan. Fabian senang dengan apa yang telah ia lakukan.
"Nice," ucap Samuel.
Permainan kembali dimulai, SMA Paradise terus mencetak poin tapi SMA Majapahit juga tidak mau kalah. Dua menit terakhir poin mereka jadi terpaut 6 poin. SMA Paradise 25 poin dan SMA Majapahit 19 poin.
"Dua menit terakhir, ayo kita menangkan kuarter ini," ucap Sakti pada tim nya.
Semuanya mengangguk lalu kembali ke posisi semula, entah kenapa wajah Bisma sedikit serius sekarang. Langit yang menyadari perubahan ekspresi Bisma, Langit akan semakin waspada terhadap nya.
Bola kembali di dribble oleh SMA Majapahit, satu menit terakhir akan kah SMA Paradise memenangkan kuarter kedua atau SMA Majapahit akan membalikkan keadaan? semua tergantung dengan usaha tim mereka masing-masing.
JEBRED
Lemparan Chris berhasil mengenai jaring SMA Majapahit namun sayang bola itu tidak masuk ke dalam jaring. Chris berdecih kesal karena Bisma lah yang mengganggu konsentrasi Chris saat melempar bola.
Tiga puluh detik terakhir Samuel memegang bola, mendribble berusaha untuk mencari celah agar bisa mengoper bola dan di saat itulah Langit melambaikan tangannya pada Samuel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin Paradise [completed✓]
Teen Fiction[Sudah terbit + Part masih lengkap] "Kelak akan aku ceritakan pengalaman bagaimana diriku tanpa kalian berdua, nanti, di keabadian." - Kisah tentang persahabatan antara Alula, Langit dan Bumi yang terlibat dengan cinta segitiga. Bukan hanya mereka b...