Klandestin Paradise [completed✓]

033. Finals

-Jika kamu tidak pernah mencoba, kamu tidak akan pernah tau hasilnya akan seperti apa-
Chris Dilanata

-

Selamat Membaca

-

Hari ini tanggal 18 Januari 2023 merupakan hari terakhir dalam pertandingan basket antar sekolah yang diadakan sekali dalam setahun. Dan hari ini SMA Paradise akan melawan SMA Yasir dan jika SMA Paradise menang maka SMA Paradise akan masuk ke final.

"Semangat semangat hari ini terakhir dan ini merupakan penentuan apakah kita akan melaju ke final atau kalah di semi final," ucap Samuel.

"Ya!" jawab mereka serempak.

Mereka semua bersiap untuk memulai pertandingan pertama melawan SMA Yasir kali ini mereka harus bermain lebih serius dari biasanya. Disisi lain terlihat kalau Bumi tengah mempersiapkan rencana dengan Aganta dan pelatih SMA Paradise.

"Lebih baik kalau kita simpan Langit buat kuarter 4, kalau misal di kuarter 2 kita udah kecolongan angka, kita masukin Langit di kuarter 3," jelas pelatih tersebut.

"Bener pak, Langit butuh stamina yang prima jika seandainya kita masuk ke final. Buat mengurangi resiko kekalahan di semi final ini, ya ikut rencana yang bapak bilang tadi, gimana Gan?" tanya Bumi pada Aganta.

Aganta memgangguk, "Kalau gitu yang main, Samuel, Sakti, Chris, Fabian sama Januar. Langit sama Barra kita simpen buat kuarter 4 dan semoga aja di kuarter sebelumnya kita gak kecolongan angka."

Ketiga orang itu setuju dengan rencana itu dan kali ini mereka akan memberitahukan ini pada para pemain. Entah mereka akan setuju dengan rencana ini atau tidak.

"Guys, kumpul!" teriak Aganta.

Sesaat setelah mereka berkumpul pelatih SMA Paradise pun memulai pembicaraannya tentang rencana yang tadi mereka buat. Wajah mereka terlihat serius saat mendengarkan ucapan pelatih itu.

Bumi terdiam di samping Aganta, ia memang menginginkan SMA Paradise menang di pertandingan ini tapi ia tidak mau kalau mereka tau bahwa dirinya benar-benar menyembunyikan sesuatu dari mereka.

Hingga beberapa menit kemudian, pelatih itu selesai menjelaskan kan nya. Dengan waktu yang hanya tersisa tiga puluh menit sebelum pertandingan benar-benar dimulai, mereka harus segera menyelesaikan pembicaraan ini.

"Kalian setuju 'kan?" tanya sang pelatih.

"Yakin gak akan mainin Langit?" tanya Samuel khawatir jika dirinya tidak lebih berguna dari Langit.

Bumi mengangguk, "Gue yakin kalian juga bisa menangin pertandingan ini, kalian semua udah kuat, kalian semua hebat bisa sampai sejauh ini, dan lagi di setiap tim pasti memiliki pemain utama di tim mereka jadi jangan beranggapan kalau kalian gak berguna, kalian semua berguna," jelas Bumi.