-Balas dendam itu tidak ada gunanya-
Barra Sebastian-
Selamat Membaca
-
Sinar matahari sore itu begitu indah dengan perpaduan warna kuning, oranye, merah dan emas. Terkadang mereka menyebutnya dengan sebutan senja. Meski senja sangat indah tapi sayang senja yang indah itu datang saat langit nya sedang gelap gulita.
Perasaan cemas nya tidak bisa ia jabar kan dan tingkah laku Bumi juga berhasil membuat Langit cemas.
"Kalian ngerasa aneh gak sama mereka berdua?" tanya Langit pada mereka semua.
Aganta menoleh, "Bumi sama Chris?" tanya Aganta dan diberi anggukkan pelan oleh Langit.
"Aneh gimana? gue liat biasa-biasa aja kok," sela Barra dengan tangan kanan mengelus-elus kepala Lyra yang tertidur di atas pahanya.
Langit diam, ia tidak tau bagaimana cara menjelaskan ini pada mereka. Semoga perasaan cemas nya ini hanya perasaan cemas belaka atau gara-gara perginya Alula membuat Langit sedikit takut akan segala nya. Tiba-tiba Sakti speak up membuat perhatian mereka tertuju pada nya.
"Sebenernya gue juga ngerasain itu," ucap Sakti dengan wajah yang sedikit berfikir.
"Dari hari-hari kebelakang sikap Chris ke Bumi jadi sedikit aneh, jadi kek Chris gak mau kalau liat Bumi cedera," lanjutnya.
Seketika semua orang yang ada di sana berfikir keras mencoba mengingat-ingat kejadian seperti itu. Begitu pula dengan Fabian yang merupakan adik dari Bumi juga tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan kakaknya dan Chris.
"Masuk nya kaya dia berusaha buat ngelindungin Bumi gak sih?" tanya Aganta, keningnya mengkerut saat memikirkannya.
"Mereka nyembunyi'in sesuatu dari kita," final Langit.
***
Mobil putih itu melaju kencang menyalip berbagai macam kendaraan. Chris sedang mengikuti kemana Bumi pergi setelah mendapat telepon dari ayahnya dari jalan yang ia lewati, ia menyadari kalau tempat tujuan Bumi adalah Rumah Sakit Angkasa.
Chris berdecih kesal saat jalan mulai memadat dengan kendaraan, ia harus segera menyusul Bumi.
Disisi lain Bumi berkendara dengan kecepatan normal setelah mendapat telepon dari sang ayah, ia langsung pergi dengan segera menuju tempat yang ayah nya suruh datangi. Tempat apa lagi selain Rumah Sakit Angkasa?
Dalam perjalanan Bumi merasa jika tubuhnya terasa nyeri, Bumi berfikir kalau ini pasti gara-gara perkelahian kemarin. Sambil menyetir mobil sesekali Bumi memengang pundaknya yang terasa sangat nyeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin Paradise [completed✓]
Novela Juvenil[Sudah terbit + Part masih lengkap] "Kelak akan aku ceritakan pengalaman bagaimana diriku tanpa kalian berdua, nanti, di keabadian." - Kisah tentang persahabatan antara Alula, Langit dan Bumi yang terlibat dengan cinta segitiga. Bukan hanya mereka b...