024. Quarrel Time⚠️

403 67 8
                                    

-Andaikan semua ini hanya mimpi-Rajendra Fabian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Andaikan semua ini hanya mimpi-
Rajendra Fabian

-

Selamat Membaca

-

⚠️Bab ini mengandung kata-kata kasar yang sengaja tidak di sensor
⚠️Terdapat adegan kekerasan

-

Cuaca malam hari kali ini begitu panas, detak jantung yang seakan lebih cepat 7 kali lipat dari biasanya. Dengan penerangan dari lampu yang redup, mereka berusaha mencari keberadaan Alula.

"Telepon nomor yang tadi aja," saran Fabian.

Ya Fabian ikut dengan mereka padahal Bumi sudah menyuruh Fabian untuk tidak ikut dengan mereka tapi karena Fabian yang bersikeras ingin ikut jadi yasudah akhirnya mereka mengajaknya, lagi pula Fabian bisa menjaga dirinya dengan baik. Kalau urusan pukul memukul mereka adalah ahlinya.

"Kita cari aja dulu-"

GUBRAK!

Belum sempat Chris melanjutkan kata-katanya, seseorang tiba-tiba saja menedang Chris dari samping membuat dirinya terpental dan jatuh ke lantai. Ini namanya serangan dadakan dan itu curang.

"Dateng juga, lo," ucap Erlangga setelah selesai menendang Chris.

"Bangsat!" gumam Chris sambil memegang perutnya.

Mereka semua terkejut saat menyadari kalau itu adalah anak dari SMA Gemilang dan yang lebih membuat mereka terkejut adalah suara Alula yang berteriak sambil menangis dari balik dinding.

Langit dan Bumi hendak berlari menuju sumber suara tapi seseorang menghentikan langkah mereka. Seseorang itu adalah Angga, kakak kelas mereka.

"Kak Angga?" gumam Bumi tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

"Mau kemana? kalahin kita dulu baru kalian boleh kesana," ucap Angga.

Disamping nya sudah berdiri, Erlangga, Delion, Rivano, dan Bayu yang siap untuk menghajar mereka. Tak kalah siap dari mereka, Sakti, Aganta, Fabian, Barra dan Chris juga sudah tak sabar ingin menghajar mereka.

Apalagi Chris, tangannya sudah panas ingin menghajar Erlangga dengan brutal.

"Lan, Mi, mending kalian masuk duluan, gue sama yang lain nahan mereka sampai kalian bawa Alula keluar dari sini," ucap Sakti pada Langit dan Bumi.

Klandestin Paradise [completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang