015. He is Lakara's

327 87 8
                                    

-Sekarang kamu milikku dan sudah menjadi candu ku-Langit Bagasmaja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Sekarang kamu milikku dan sudah menjadi candu ku-
Langit Bagasmaja

-

Selamat Membaca

-

Masih di hari Sabtu sore, Langit berada di depan rumah Alula. Ia tidak berencana untuk masuk ke dalam karena Langit ada urusan mendadak dan Alula memahami itu.

Senja kali ini begitu spesial bagi Langit.

"Aku pulang dulu," ucap Langit sambil menepuk-nepuk kepala Alula.

Langit yang masih memakai helm nya saja terlihat begitu tampan apalagi jika ia tidak memakai helm, rasanya Alula akan gila jika melihat Langit terus menerus.

Alula menganggukkan kepalanya, "Hati-hati, jangan ngebut."

"Perkataan mu adalah perintah untuk ku, pacar ku," jawab Langit.

Sebuah tepukan di kepalanya sedikit membuat Alula terkejut, sepertinya hari ini Langit selalu menepuk kepala Alula. Mungkin itu akan menjadi kebiasaan bagi mereka berdua.

Langit menghidupkan kembali motornya, dan perlahan motor itu melaju hingga 'tak terlihat lagi di mata Alula. Kejadian hari ini masih membuat Alula merasa bersalah pada Bumi, tapi Bumi bilang kalau itu adalah hak mereka.

Ia menggelengkan kepalanya supaya apa yang terjadi tadi tidak terbayang-bayang. Dengan langkah pelan Alula masuk ke dalam rumah seharusnya Ibunya sudah ada di rumah sekarang tapi tidak ada tanda-tanda ada orang di rumah.

"Bunda," ucap Alula, matanya mencari ke setiap sudut.

Tidak ada jawaban dari ibunya yang sepertinya memang belum pulang dari pekerjaannya. Alula memasuki kamarnya, warna peach mendominasi di dinding kamar Alula.

Ia membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur, hendak mengumpulkan niat untuk mandi dan kegiatan lainnya.

"Pacar ya." Alula terkekeh mengingat bagaimana Langit mengatakan kata itu dari mulutnya, agak aneh mendengarnya karena Langit memang tidak pernah mengatakan itu.

***

Jarum jam menunjukkan pukul 09.45 p.m udara dingin begitu kentara dan Langit sedang bersiap pergi ke cafe Night Glory untuk pesta tentunya jika bukan bos nya yang mengundang Langit enggan datang ke sana apalagi soal party, entah Langit akan menikmati pesta itu atau tidak.

Ia menaiki motor yang memang sengaja diberikan pamannya untuk Langit agar mempermudah jika perjalanan jauh, tapi mungkin uang motor itu akan Langit ganti sedikit-sedikit.

Rumah Langit menuju cafe tempat nya bekerja lumayan cukup jauh tapi jika malam hari dimana jalanan kosong Langit bisa sampai di sana dengan cepat.

Klandestin Paradise [completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang